Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Produsen Air Minum Dalam Kemasan Beralih ke Kemasan Bebas BPA

Kompas.com - 10/01/2025, 11:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi payung produsen air kemasan bermerek Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) mengapresiasi langkah yang diambil oleh pemimpin pasar galon AMDK yaitu AQUA yang mulai beralih dari kemasan polikarbonat ke kemasan bebas BPA.

Sekretaris Jenderal Asparminas Nio Eko Susilo menuturkan, hal ini juga sejalan dengan tren penggunaan galon air minum bermerek yang bebas dari risiko kontaminasi senyawa kimia berbahaya Bisfenol A atau BPA.

"Prediksi kami, tahun ini bakal lebih banyak lagi produsen air kemasan bermerek yang mengikuti jejak AQUA, market leader industri air minum dalam kemasan, yang meninggalkan galon berbahan plastik keras polikarbonat dan beralih menggunakan galon yang lebih sehat, berkualitas, dan bebas BPA," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (10/1/2025).

Baca juga: Galon AMDK Terstandarisasi Dinilai Tak Perlu Pelabelan BPA

Menurut Eko, trend tersebut antara lain dipicu oleh perubahan preferensi konsumen yang menginginkan kemasan galon air minum yang sehat, bebas BPA dan terjamin keamanan dan mutunya. Adapun faktor lainnya, adalah adanya regulasi pemerintah terkait risiko kesehatan di balik konsumsi air galon bermerek dengan kemasan dari jenis plastik keras polikarbonat.

Pada April 2024, Badan Pengawas Obat dan Makanan, otoritas tertinggi keamanan dan mutu pangan dalam negeri, mewajibkan industri air kemasan menambahkan label baru pada kemasan, berupa peringatan bahaya BPA, selambat-lambatnya pada 2028.

Regulasi tersebut menyusul temuan lapangan BPOM selama dua tahun berturut-turut yang menunjukkan kontaminasi BPA pada galon bermerek di sejumlah provinsi telah melewati ambang batas berbahaya.

Baca juga: Tolak Anggapan Bahaya BPA sebagai Alat Perang Dagang, Pakar Kesehatan: Ini Soal Keselamatan Masyarakat


Terkait hal tersebut, Eko menegaskan, industri air kemasan mampu beradaptasi dengan aturan pelabelan BPA. Hal itu, dibuktikan dengan kemampuan market leader industri AMDK meninggalkan galon polikarbonat dan beralih ke kemasan galon galon bebas BPA dalam waktu singkat.

"Sekarang ini di hampir seluruh wilayah Jakarta, market leader telah menarik galon polikarbonat dan menggantinya dengan galon bebas BPA yang terlihat segar, lebih bening dan dijamin bebas dari risiko kontaminasi BPA," imbuh dia.

Eko bilang, 'pergantian kemasan galon oleh market leader di area Jakarta tersebut menyusul sukses penerapan hal serupa di seluruh Bali dan Manado dalam tiga tahun terakhir.

"Ini membawa pesan pada pelaku industri lainnya bahwa shifting tersebut bisa dilakukan dan industri berkomitmen pada penyediaan produk air minum bermerek yang aman bagi kesehatan konsumen," ucap dia.

Eko optismistis pabrikan air minum bermerek lainnya, jumlahnya mencapai 1.100 perusahaan di seluruh Indonesia, segera mengikuti langkah AQUA dan beralih ke kemasan galon bebas BPA.

"Semua produsen AMDK peduli terhadap kesehatan konsumen karena itu masalah peralihan ke kemasan galon bebas BPA tinggal menunggu waktu saja," tegas dia.

Baca juga: Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut

Halaman:


Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau