Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Mayjen Novi Helmy Langsung Rapat dengan Mentan

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya langsung melaksanakan rapat dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta jajaran begitu ditunjuk menjadi Direktur Utama Perum Bulog.

Rapat dimulai sekitar pukul 10.00 WIB di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025). Rapat dipimpin Mentan Amran yang didampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.

“Agenda (rapat) percepatan serapan gabah supaya harga serapan gabah Bulog di level petani bisa mencapai target minimal Rp 6.500 per kilogram,” kata Sudaryono.

Baca juga: Mayjen Novi Helmy Dirut Bulog, Jenderal Kopassus yang Punya Fokus Ketahanan Pangan

Dok. Puspen TNI Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen Novi Helmy Prasetya mengatakan bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, akan menciptakan geostrategi baru. Hal itu disampaikan Novi lewat Paban IV/Komsos Ster TNI Kolonel (Arm) Budi Saroso saat acara komunikasi sosial dengan komponen pemerintah bertemakan ?Sinergi Bersama Komponen Pemerintah Mendukung Pembangunan IKN Nusantara Menuju Indonesia Emas?, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (25/7/2024).

Adapun Novi Helmy, yang menjabat Asisten Teritorial Panglima TNI, ditunjuk menjadi Dirut Perum Bulog menggantikan posisi Wahyu Suparyono.

Wahyu sebenarnya baru menjabat Direktur Utama Perum Bulog pada September 2024.

Pergantian itu tertuang dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tertanggal 7 Februari 2025, yang secara resmi mengakhiri pengabdian Wahyu Suparyono di Bulog.

Baca juga: Dirut Baru Bulog Masih TNI Aktif, Dewan Pengawasnya Eks Jenderal Polri

Selain Direktur Utama, Kementerian BUMN juga mengganti Direktur Keuangan dari Iryanto Hutagaol ke Hendra Susanto.

Pergantian direksi Perum Bulog itu dilakukan di tengah target penyerapan tiga juta ton setara beras.

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Bulog menyerap tiga juta ton beras dari petani hingga April 2025. Data terbaru, per 3 Februari 2025, Bulog baru menyerap 18.000 ton setara beras petani.