JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono berharap kemampuan Perum Bulog dalam menyerap beras bisa mencapai 50.000 ton per hari.
“Sekarang hariannya Bulog sudah 20.000 (ton) lebih ya. Kami mau tingkatkan sampai 50.000 kalau bisa,” kata Sudaryono saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).
Sudaryono, yang juga Kepala Dewan Pengawas Perum Bulog, mengatakan bahwa hingga saat ini, Bulog menyerap sekitar 350.000 ton setara beras.
Sementara data per Selasa (11/3/2025), serapan Bulog mencapai 255.000 ton beras.
Baca juga: Wamentan Usul, Beras Bulog Berkutu Jadi Pakan Ternak
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto menargetkan Bulog mampu menyerap tiga juta ton setara beras hingga April 2025. “Ya harus bisa (menyerap tiga juta ton), sampai dengan April kan,” tutur Sudaryono.
Sudaryono menjelaskan implikasi apabila Bulog tidak mampu menyerap setidaknya dua juta ton beras hingga April mendatang.
“Kalau enggak diserap dengan baik, harga gabah akan jatuh. Itu implikasi yang pertama,” kata Sudaryono.
“Yang kedua ya susah kalau harga gabah jatuh, rakyat kita, petani kita enggak semangat nanam lagi. Nah, kalau enggak semangat nanam lagi, gimana?” tambah politikus Partai Gerindra itu.
Oleh karena itu, Sudaryono meminta Bulog memaksimalkan penyerapan beras pada Maret hingga April.
“Sasarannya Bulog memang ditargetkan tiga juta ton sampai dengan April ini. Tapi sasarannya sebenarnya dua juta ton,” kata Sudaryono.
Sudaryono menuturkan, apabila Bulog mampu menyerap setidaknya dua juta ton, harga gabah akan relatif stabil dan memperkuat cadangan pangan.
Baca juga: Serapan Gabah Tembus 300.000 Ton Setara Beras, Bulog Perikarakan Surplus Beras hingga April 2025
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini