Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tesla dalam Kekacauan: Saham Anjlok akibat Boikot, Investor Makin Ragu

Kompas.com - 19/03/2025, 10:52 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tesla yang dulunya dianggap sebagai pemimpin dalam revolusi kendaraan listrik (EV), kini bergulat dengan penurunan dramatis dalam nilai sahamnya, meningkatnya persaingan, dan gelombang boikot.

Mengutip dari International Business Times, Rabu (19/3/2025), kondisi Tesla itu di tengah meningkatnya kekhawatiran atas keterlibatan politik CEO Tesla Elon Musk, termasuk perannya yang kontroversial di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).

Hal ini pun telah memicu protes nasional.

Baca juga: Tesla Khawatir Tarif Perdagangan Trump Picu Pembalasan, Ekspor AS Terancam

Dengan posisi pasarnya yang terancam dan valuasinya yang diawasi ketat, jalan ke depan bagi Tesla terlihat semakin tidak pasti.

Saham Tesla anjlok

Saham Tesla dilaporkan anjlok 14 persen pada Senin (17/3/2025) lalu sehingga memperpanjang kerugiannya hingga 37 persen sejak 19 Februari 2025.

Raksasa mobil listrik itu, yang dulunya menjadi favorit di kalangan investor Wall Street, kini mulai goyah akibat kombinasi ketidakpastian ekonomi, ketegangan perdagangan, dan penurunan permintaan.

Penurunan tajam saham tersebut menempatkan Tesla di antara perusahaan besar yang mengalami hal serupa seperti Apple, Alphabet, dan Meta.

Baca juga: Saham Tesla Anjlok 15 Persen, Apa Sebabnya?

Analis memperingatkan bahwa skeptisisme investor yang terus-menerus, dikombinasikan dengan kenaikan suku bunga dan gangguan rantai pasokan, dapat memperpanjang spiral penurunan saham Tesla.

Ancaman boikot Tesla 

Selain masalah pasar sahamnya, Tesla juga menghadapi keresahan yang semakin meningkat, dengan protes atau melakukan aksi boikot di seluruh AS.

Halaman:


Terkini Lainnya
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau