JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) mengakui layanan penukaran uang baru melalui website Pintar BI sempat mengalami gangguan. Untuk mengantisipasi kendala serupa, BI menyiapkan strategi baru menjelang pendaftaran periode IV.
Pada pendaftaran periode II dan III yang berlangsung 9 dan 16 Maret 2025, website Pintar BI mengalami eror akibat lonjakan pengunjung.
Hal ini membuat masyarakat khawatir kendala yang sama terjadi saat pendaftaran periode IV pada 23 Maret 2025.
Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, website Pintar BI sempat tidak dapat diakses karena jumlah pengunjung yang membludak.
"Tapi kita langsung pulihkan dan bekerja sama dengan tim IT. Insya Allah nanti Pintar BI tetap bisa diakses, karena kemarin memang sempat down akibat traffic yang tinggi," kata Doni, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
BI kini mengantisipasi lonjakan pengunjung agar website tidak hanya diakses dalam satu waktu.
Puncak penukaran uang baru diprediksi terjadi setelah pencairan tunjangan hari raya (THR) pada minggu keempat Ramadhan.
Untuk menghindari gangguan, BI mengubah skema pendaftaran periode IV dengan membaginya menjadi dua hari:
-22 Maret 2025 untuk wilayah Pulau Jawa
-23 Maret 2025 untuk wilayah di luar Pulau Jawa
Selain itu, BI menambah titik layanan penukaran. Jika pada periode I hanya ada ratusan titik, maka pada periode IV jumlahnya meningkat menjadi 2.331 titik.
Baca juga: Kapan Penukaran Uang Baru Bank Indonesia Dibuka Lagi? Catat Tanggalnya
BI juga bekerja sama dengan perbankan untuk memperluas layanan penukaran uang baru.
"Tentunya kami sangat berterima kasih atas antusiasme masyarakat yang luar biasa. Hingga hari ini, sudah ada 378.523 penukar yang terdaftar," ujar Doni.
Sebagai informasi, hingga Senin (17/3/2025), BI telah menukarkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp 67,1 triliun atau 37 persen dari total ULE yang disediakan senilai Rp 180,9 triliun.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini