JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, akan memimpin tim negosiasi tarif timbal balik impor dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).
Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu, tim yang berangkat nanti melibatkan seluruh pihak yang terkait.
"Timnya ini kan 'total football' ya. Jadi semuanya. Tapi lead-nya kan Pak Menko (Airlangga). Dan juga terutama Menlu (Menteri Luar Negeri Sugiono)," ujar Febrio di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).
"Jadi Menlu dan Menko dan juga Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati). Kebetulan memang kan ada spring meeting nanti tanggal 20 ya. Bu Menkeu juga akan ada di sana," jelasnya.
Baca juga: Pimpin Tim Lobi Tarif Trump, Pekan Depan Menko Airlangga Terbang ke AS
Febrio bilang, rencananya tim negosiasi akan bertemu pihak AS pekan depan.
Untuk tim pertama, yang akan menuju AS adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menlu Sugiono beserta tim.
Lalu, selanjutnya akan ada pertemuan antara Menkeu Sri Mulyani dengan pemerintah AS.
"Segala pihak yang perlu kita temui. Terutama USTR (Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat)," jelas Febrio.
"Jadi kan minggu depan, Pak Menko-nya dengan Kemenlu. Habis gitu kan kebetulan spring meeting kan nanti minggu depannya lagi (dengan Menkeu). Jadi memang ini (negosiasi) enggak akan pendek," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan respons soal penerapan tarif timbal balik AS terhadap Indonesia sebesar 32 persen.
Prabowo mengatakan, pemerintah tetap tenang dan akan melakukan perundingan dengan AS dan negara-negara lain.
"Dunia digoncang oleh banyak masalah, di mana-mana (banyak) perseteruan antara negara-negara besar. Yang terakhir, perang dagang. Kita juga kena, ya kan? Tapi kita tenang. Kita punya kekuatan juga nanti," ujar Prabowo dalam siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden pada Senin.
"(Kita) akan berunding. Kita akan berunding dengan semua negara. Kita akan juga buka perundingan sama Amerika," tegasnya.
Baca juga: Ekspor Alas Kaki dan Tekstil Terdampak Tarif Trump, Airlangga Tetap PeDe karena Hal ini
Prabowo bilang, pemerintah ingin menyampaikan kepada AS bahwa Indonesia ingin hubungan yang baik dan setara. Namun, Indonesia juga menghormati kebijakan pemerintah AS.
"Kita akan menyampaikan, kita ingin hubungan yang baik. Kita ingin hubungan yang adil. Kita ingin hubungan yang setara," tegasnya. "Jadi kita tidak ada masalah. Resiprokal. Jadi apa yang mereka minta, kalau masuk akal, wajib juga kita hormati," lanjutnya.
Presiden menyampaikan pemerintah menyadari bahwa pemimpin AS pasti memikirkan kepentingan masyarakatnya.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia pun memikirkan kepentingan masyarakat Indonesia. Sehingga menurut Prabowo, Indonesia tak perlu kecewa dengan kebijakan tarif timbal balik AS.
"Pemimpin-pemimpin Amerika memikirkan kepentingan rakyat Amerika. Kita memikirkan kepentingan rakyat kita. Tidak perlu ada rasa kecewa," katanya.
"Tidak perlu ada rasa khawatir. Kita percaya dengan kekuatan kita sendiri. Kalaupun ada tantangan yang kita hadapi dengan gagah, dengan tegar. Mungkin ada berapa saat. Tapi kita yakin bahwa kita akan bangkit dengan tingkat yang baik," tambah Presiden Prabowo.
Baca juga: Respons Tarif Trump, Indonesia Bakal Tingkatkan Impor 10 Produk AS
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini