Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Dollar AS Melemah, Rupiah Punya Kans Menguat

Kompas.com - 14/04/2025, 11:03 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dollar AS terdorong oleh beberapa sentimen positif yang dapat membawa rupiah berada dalam trek penguatan.

Pengamat Pasar Uang sekaligus Chief Analyst Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk on di pasar equitas.

Risk on sering dikaitkan dengan sikap investor untuk mengambil risiko yang lebih tinggi dalam kondisi ekonomi yang menguntungkan. Itu terjadi setelah Trump mengecualikan beberapa produk elektronik dari tarif China.

Namun demikian, penguatan akan terbatas mengingat ketidakpastian tarif kedepan masih besar.

"Investor menantikan data cadev (cadangan devisa) Indonesia siang ini. Range (rupiah) 16.700-16.850," kata dia kepada Kompas.com, Senin (14/4/2025).

Baca juga: Cadangan Devisa RI Naik Jadi 157,1 Miliar Dollar AS per Maret 2025

Sementara itu, Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan, indeks dollar pagi ini terlihat menurun di bawah level 100, level yang tidak pernah disentuh sejak Juli 2023.

Menurut dia, kekhawatiran pasar soal dampak negatif kenaikan tarif ke perekonomian AS dan aset keuangan AS menjadi pemicu pelemahan indeks Dollar AS tersebut.

Penurunan indeks dollar AS ini sedikit banyak akan membantu penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini.

Hal itu ditambah sikap terbaru Presiden AS Donald Trump yang mengecualikan peralatan elektronik dari pengenaan tarif baru juga memberikan sentimen positif ke pasar.

"Indeks saham Asia tempat produsen elektronik terlihat menguat pagi ini. Ini juga akan membantu penguatan rupiah hari ini," ungkap dia.

Menurut Ariston, sentimen-sentimen di atas paling tidak memberikan angin segar untuk rupiah sementara waktu.

Baca juga: Rupiah Menguat ke Rp 16.787 Per Dollar AS, Pengecualian Tarif Trump Pemicunya

Pasar sangat dinamis, perubahan arah bisa kapan pun terjadi dalam waktu singkat. Jadi pasar akan merespon setiap perubahan dengan hati-hati.

"Potensi penguatan ke arah support 16.700 dengan potensi resisten di kisaran 16.800 hari ini," ujar dia.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.29 WIB rupiah berada pada level Rp 16.761 per dollar AS atau menguat 34 poin (0,20 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.795 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu pada kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (11/4/2025) berada di level Rp 16.805 per dollar AS, atau menguat dibandingkan hari Kamis (10/4/2025) berada di level Rp 16.779 per dollar AS.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau