Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Kasus Gagal Bayar Investree, Resmi Dibubarkan dan Mulai Likuidasi

Kompas.com - 16/04/2025, 09:44 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus gagal bayar yang menimpa fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Investree Radhika Jaya atau Investree telah memasuki babak baru. Perusahaan telah resmi dibubarkan dan memulai likuidasi melalui tim yang telah dibentuk.

Melalui pengumuman resmi di laman investree.id, Investree dibubarkan dan diketahui telah memulai proses likuidasi.

Dengan Investree resmi dibubarkan, pihak yang memiliki kepentingan dengan fintech peer-to-peer lending (P2P) lending PT Investree Radhika Jaya (Investree) termasuk pemberi pinjaman (lender) diminta untuk mengajukan tagihan secara tertulis dengan salinan bukti sah kepada tim likuidasi yang telah terbentuk.

Pengajuan tagihan secara tertulis itu diberikan waktu selambat-lambatnya 60 hari kalender sejak tanggal pengumuman, sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 99 ayat (4) POJK 40/2024.

Adapun, pengajuan tagihan dapat dilakukan pada Senin sampai Jumat (terkecuali hari libur nasional), pada pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB kepada tim likuidasi yang beralamat di Sampoerna Strategic Square, South Tower, Lantai 17, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

Baca juga: Investree Dibubarkan, Lender Bisa Ajukan Tagihan ke Tim Likuidasi

Selain itu, masyarakat juga bisa mengajukan tagihan melalui e-mail admin tim likuidator, yakni timlikuidasilRJ@gmail.com.

Berdasarkan pengumuman yang tertera di Harian Kontan edisi Rabu 9 April 2025, disebutkan Investree telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 14 Maret 2025.

Berdasarkan hasil keputusan RUPS, seluruh pemegang saham perseroan telah menyetujui dan memutuskan untuk membubarkan dan melakukan likuidasi terhadap PT Investree Radhika Jaya.

Baca juga: Lender Investree Diberi Waktu 60 Hari untuk Ajukan Tagihan ke Tim Likuidasi

Dari puncak karir sebagai CEO Investree hingga terseret kasus hukum. Profil Adrian Gunadi yang kini menjadi sorotan setelah dugaan gagal bayar yang berujung pada status DPOKOMPAS.com/AGUSTINUS RANGGA RESPATI Dari puncak karir sebagai CEO Investree hingga terseret kasus hukum. Profil Adrian Gunadi yang kini menjadi sorotan setelah dugaan gagal bayar yang berujung pada status DPO
Bagaimana kasus gagal bayar Investree ini bermula?

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, kasus gagal bayar Investree ini mulai terkuak ketika ada laporan dari sejumlah lender yang merasa dirugikan oleh Investree.

Setidaknya 16 lender menggugat perusahaan fintech tersebut dengan tuduhan wanprestasi atau gagal bayar. Gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 11 Januari 2024 dengan nomor perkara 43/Pdt.G/2024/PN JKT.SEL.

Salah satu lender, Dessy Andiwijaya, mengungkapkan bahwa dana senilai Rp 74 juta miliknya belum kembali selama hampir dua tahun.

"Iya, soalnya sudah hampir dua tahun tidak dibayar, dan saat ditanya hanya dijawab template saja," kata Dessy kepada Kontan, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Buron OJK, Eks CEO Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar?

Kakaknya, David Andiwijaya, juga mengalami nasib serupa dengan total dana sebesar Rp 164 juta yang belum dikembalikan.

Dessy menambahkan, meskipun sempat ada cicilan pembayaran dari Investree, nominalnya sangat kecil dan tidak signifikan.

"Kakak saya yang uangnya Rp 164 juta itu hanya dicicil Rp 7.000 hingga Rp 15.000. Saya sendiri pernah dicicil Rp 151.000 dari total Rp 74 juta. Sangat tidak masuk akal," ungkapnya.

Selanjutnya, Kuasa hukum lender Investree, Grace Sihotang, menjelaskan bahwa para lender telah menunggu hingga tiga tahun tanpa kejelasan dari pihak Investree.

Gugatan hukum ini merupakan langkah yang terpaksa diambil untuk menuntut pengembalian dana, setidaknya dalam bentuk pokok pinjaman.

Halaman:


Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau