JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan dokumen perencanaan teknis untuk pembangunan 65 Sekolah Rakyat tahap pertama.
Rencana konstruksi ditargetkan mulai berjalan pada pekan ketiga Mei 2025.
“Sekolah Rakyat tahap pertama sebanyak 65 lokasi telah selesai disusun dokumen perencanaan teknisnya pada minggu ke-4 April 2025 dan ditargetkan mulai konstruksi pada minggu ke-3 Mei 2025,” kata Menteri PU Dody Hanggodo di Jakarta, Jumat (2/5/2025), seperti dilansir Antara.
Program ini dikoordinasikan bersama Kementerian Sosial dan sejumlah kementerian serta lembaga lain. Tujuannya mempercepat pekerjaan konstruksi sesuai usulan lokasi tahap awal.
Pembangunan di 65 lokasi akan menggunakan metode model 1. Lingkup pekerjaannya meliputi rehabilitasi atau renovasi bangunan yang sudah ada.
Aset tersebut berasal dari Kementerian Sosial, perguruan tinggi, pemerintah daerah, BUMN, maupun swasta.
“Saat ini sudah ada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum terkait penetapan 65 lokasi Sekolah Rakyat tahap 1 dan sedang dalam proses penyiapan pengadaan penyedia jasa konstruksi dan penyedia jasa konsultansi,” ujar Dody.
Sekolah Rakyat dirancang untuk memperluas akses pendidikan bagi warga miskin dan miskin ekstrem. Program ini menyasar kelompok masyarakat di Desil 1.
Baca juga: Prabowo Panggil Mendikdasmen, Bahas Guru dan Kurikulum Sekolah Rakyat
Selain 65 titik tahap awal, pemerintah juga menyiapkan 200 titik tambahan. Lokasi-lokasi itu sedang disurvei oleh Kementerian PU.
Prioritas diberikan kepada daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan lahan yang sudah siap dibangun.
Untuk mempercepat pelaksanaan, Kementerian PU membentuk Satuan Tugas Pembangunan Sekolah Rakyat atau Satgas Sekolah Rakyat.
Pembentukan Satgas ini tertuang dalam Keputusan Menteri PU Nomor 446/KPTS/M/2025 yang berlaku sejak 11 April 2025.
Satgas bertugas membantu Menteri PU dalam mengoordinasikan serta mengendalikan pembangunan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat. Pendekatan yang digunakan menggabungkan model umum, pendekatan inovatif, dan prinsip tata kelola yang baik.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini