JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bitcoin (BTC) mengalami lonjakan melampaui 104.000 dollar AS pada pembukaan Wall Street, Jumat (6/6/2025).
Dilansir dari Cointelegraph, Minggu (8/6/2025), berdasarkan data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan harga bitcoin naik 2,5 persen mencapai 104.709 dollar AS atau mendekati 105 dollar AS pada 6 Juni.
Hal itu dipengaruhi membaiknya tekanan pasar akibat perselisihan antara Presiden AS Donald Trump dengan CEO SpaceX Elon Musk.
Di sisi lain, pasar kemudian mencermati potensi inflasi terbaru saat Presiden Trump mengalihkan perhatiannya kepada bank sentral AS atau The Fed.
Baca juga: BI Perkirakan The Fed Turunkan Suku Bunga Dua Kali pada Semester II 2025
Sebab Trump menyinggung langkah The Fed yang dinilai lambat melakukan pemangkasan suku bunga.
" 'Terlambat' di The Fed adalah bencana!," tulis Trump pada 6 Juni lewat postingan di Truth Social.
"Eropa telah mengalami 10 kali pemotongan suku bunga, kami tidak mengalaminya sama sekali. Meskipun demikian, negara kami baik-baik saja," lanjutnya.
Baca juga: Seteru Trump dan Elon Musk, Tak Mau Damai Lewat Telepon
Untuk diketahui, Trump sebelumnya sering melontarkan kritik atas kebijakan The Fed yang saat ini dipimpin Jerome Powell.
Trump juga kerap meminta pemotongan suku bunga pada awal 2025 ini yang berpotensi menguntungkan aset risiko dan kripto.
Dilansir pemberitaan Kontan.id, Minggu, meski Bitcoin menunjukkan kenaikan harian yang signifikan, beberapa analis memperingatkan potensi koreksi harga dalam waktu dekat.
Trader populer dengan nama TheKingfisher menunjukkan adanya ketidakseimbangan likuiditas yang bisa memicu tekanan jual mendadak.
Dalam unggahan di platform X, ia menyoroti peta likuidasi BTC yang menunjukkan klaster besar posisi long yang dapat terlikuidasi di kisaran 99.000 hingga 102.000 dollar AS.
Di sisi lain, likuidasi short di atas 104.500 dollar AS terpantau minimal.
"Ini adalah zona magnetik besar di bawah harga saat ini. Ketidakseimbangan kuat antara permintaan dan penawaran meningkatkan risiko terjadinya liquidity cascade ke bawah," tulisnya.
"Orang awam melihat dukungan harga, kami melihat jebakan likuidasi."
Baca juga: Geser Emas, Hampir 50 Juta Warga AS Punya Bitcoin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.