Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Kompas.com - 20/06/2025, 14:41 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), kembali mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25-4,5 persen. Besaran suku bunga ini telah berlaku sejak Desember 2024.

Lantas apa dampak keputusan The Fed tersebut ke perekonomian Indonesia?

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan, dampak langsung bagi Indonesia dari keputusan The Fed tersebut relatif terbatas dalam jangka pendek.

Namun kebijakan ini tetap perlu diwaspadai implikasinya mengingat pergerakan suku bunga The Fed akan mempengaruhi aliran modal global, termasuk arus investasi ke negara berkembang seperti Indonesia.

Baca juga: Bitcoin Tahan Guncangan Geopolitik, Investor Tunggu Sinyal The Fed

Lebih lanjut dia menjelaskan, dampak positif dari kebijakan ini salah satunya dapat mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang rentan terhadap tekanan dari perubahan kebijakan moneter global.

Hal ini terbukti dari rupiah yang menguat pada perdagangan pagi ini, Jumat (20/6/2025). Melansir data Bloomberg, pukul 09.17 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.371 per dollar AS atau menguat 34,5 poin (0,21 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.405,5 per dollar AS.

"Keputusan The Fed mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) membawa dampak positif bagi Indonesia," kata Josua kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Israel Serang Iran, Menko Airlangga Sebut Belum Ganggu Perekonomian Indonesia

Dengan penguatan rupiah, Bank Indonesia (BI) mendapat ruang lebih luas untuk menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) ke depan. Dia memperkirakan, BI akan memangkas BI rate sebanyak 25 basis poin ke level 5,25 persen pada Semester II 2025.

Apabila BI rate turun, maka konsumsi dan investasi domestik akan meningkat karena penurunan BI rate akan diikuti dengan penurunan suku bunga kredit perbankan.

"Namun risiko inflasi tetap terkendali karena rupiah yang stabil membantu mengurangi tekanan inflasi impor. Meski demikian, BI tetap perlu memperhatikan faktor domestik agar inflasi tidak meningkat tajam akibat peningkatan permintaan," ungkapnya.

Baca juga: Dollar AS Tertekan, Pasar Waspada Menjelang Data Inflasi dan Ketidakpastian Tarif

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau