JAKARTA, KOMPAS.com - Warren Buffett memiliki reputasi yang hebat sebagai investor. Selain itu, dia juga merupakan salah satu orang terkaya di dunia.
Kekayaan Warren Buffett mencapai sekitar 160 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 2.594 triliun (asumsi kurs Rp 16.214 per dollar AS).
Buffett, yang telah menjalankan perusahaannya Berkshire Hathaway, menjadi panutan banyak orang dalam hal investasi dan mengelola keuangan.
Baca juga: 6 Cara Warren Buffett Hemat Uang Tanpa Korbankan Kenyamanan
Namun demikian, soal investasi, Buffett dikenal tidak tertarik pada investasi emas. Ia tidak berpikir emas sesuai dengan strategi investasinya, yang melibatkan pemilihan saham yang diperdagangkan dengan harga lebih rendah dari nilainya.
Dikutip dari Nasdaq, Kamis (3/7/2025), berikut beberapa pandangan Buffett tentang investasi emas.
Menurut Buffett, emas memiliki kekurangan yang signifikan, yaitu tidak banyak kegunaannya maupun untuk menghasilkan keturunan.
"Memang, emas memiliki beberapa kegunaan untuk keperluan industri dan dekorasi, tetapi permintaan untuk keperluan ini terbatas dan tidak mampu menyerap produksi baru. Sementara itu, jika Anda memiliki satu ons emas untuk selamanya, Anda akan tetap memiliki satu ons di akhir masa pakainya," kata Buffett dalam surat kepada pemegang saham Berkshire Hathaway tahun 2011.
Baca juga: Warren Buffett Donasikan Saham Rp 97 Triliun ke Yayasan Amal
Surat Buffett pada tahun 2011 kepada pemegang saham Berkshire Hathaway memuat diskusi yang cukup panjang tentang emas, yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa sekitar 1.920 dollar AS per ons pada September tahun itu.
Dalam surat tersebut, Buffett memaparkan tiga jenis investasi, menempatkan emas tepat di kategori kedua, yang melibatkan aset yang tidak akan pernah menghasilkan apa pun.