JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini menguat dan bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/7/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.386,09 atau naik 41,36 poin (0,56 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.344,73.
Sebanyak 245 saham melaju di zona hijau dan 115 saham di zona merah. Sedangkan 212 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 998,76 miliar dengan volume 879,42 juta saham.
Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Lanjut Melemah? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengatakan akan bertemu dengan China di Stockholm, Swedia minggu depan.
Pertemuan ini akan menjadi putaran ketiga dari seri diskusi terkait tarif dagang AS. Keduanya harus mencapai kesepakatan sebelum 12 Agustus 2025.
Adapun, AS dan China berada dalam posisi yang sangat baik untuk mencapai kesepakatan. Apa yang terjadi pada keduanya sangat penting bagi perdagangan global ke depannya.
"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.240–7.470," kata dia dalam analisisnya, Rabu (23/7/2025).
Baca juga: IHSG Ditutup Melemah 0,72 Persen, Nilai Tukar Rupiah Menguat
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berhasil menembus resisten 7.444, yang memperkuat struktur bullish, sebagaimana terlihat pada timeframe lebih rendah.
Hari ini ada potensi bagi IHSG untuk melanjutkan tren naik dengan target di area 7.500-7.530, asalkan berhasil menembus di atas resisten 7.424 dan tetap berada di atas support 7.312.
"Level support IHSG berada di 7.271, 7.226, 7.164, dan 7.102, sementara level resistennya di 7.530, 7.617, dan 7.720. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish," terang dia.
Kemudian, bursa kawasan Asia hari ini mayoritas dibuka di zona hijau, dengan Strait Times turun 0,05 persen (2,26 poin) di level 4.205,99. Shanghai Composite naik 0,37 persen (13,35 poin) di level 3.595,21.
Sementara, Nikkei naik 2,82 persen (1.121,70 poin) ke level 40.896,60 dan Hang Seng naik 0,58 persen (146,20 poin) ke level 25.276,23.
Baca juga: IHSG Tembus 7.400 di Awal Sesi, Nilai Tukar Rupiah Menguat
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah berada pada level Rp 16.279 per dollar AS atau menguat 40,5 poin (0,25 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.319,5 per dollar AS.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menuturkan, menjelang batas waktu tarif 1 Agustus, prospek kesepakatan antara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) semakin memudar.
Perundingan yang sedang berlangsung antara Uni Eropa dan AS telah gagal mencapai kemajuan yang berarti selama beberapa minggu terakhir.
Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 30 persen pada sebagian besar barang impor dari negara-negara anggota blok Uni Eropa dalam upaya mengurangi defisit perdagangan saat ini.
Sementara itu Uni Eropa bersiap menghadapi skenario terburuk dengan mengancam akan membalas tarif AS jika kesepakatan tidak tercapai.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang harga 16.310-16.360," ungkap dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini