JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya memperkuat rantai pasok kesehatan nasional terus dilakukan, termasuk oleh pelaku industri distribusi farmasi. Salah satunya adalah PT Medela Potentia Tbk (MDLA), yang melalui entitas anaknya PT Anugrah Argon Medica (AAM), aktif memperluas infrastruktur logistik obat-obatan, termasuk penyimpanan dan distribusi bersuhu dingin (cold chain).
"PT Medela Potentia Tbk berkomitmen memperkuat infrastruktur dengan kapasitas dan kualitas yang baik, termasuk melalui investasi perluasan cold chain storage. Dengan kapasitas penyimpanan dan distribusi yang berkualitas, kami memastikan produk-produk suhu dingin tetap aman, dan berkualitas hingga ke tangan pelanggan," kata Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Pandji dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (24/7/2025).
Menurut Krestijanto, fasilitas cold chain terbaru yang dibangun AAM memiliki kapasitas 400 pallet positions dan dirancang untuk menopang pertumbuhan distribusi produk bersuhu dingin, termasuk insulin dari perusahaan farmasi global asal Denmark, Novo Nordisk.
Baca juga: Indofarma Ekspor Produk Farmasi ke Afghanistan
Langkah ini menegaskan posisi AAM sebagai mitra andalan berbagai perusahaan farmasi global. AAM saat ini menjalin kemitraan jangka panjang dengan Pfizer (Amerika Serikat) dan Novo Nordisk (Denmark) selama lebih dari 25 tahun, serta dengan Novartis (Swiss) selama lebih dari satu dekade.
Jaringan distribusi AAM saat ini mencakup lebih dari 100.000 titik di seluruh Indonesia, termasuk 23.000 apotek, 3.000 rumah sakit, 3.500 klinik, 50.000 outlet modern trade, 2.000 institusi pemerintah, serta 20.000 kanal lain seperti laboratorium, optik, toko hewan, dan salon.
AAM mengoperasikan 35 cabang dan gudang di berbagai daerah, serta dua National Distribution Center dengan kapasitas penyimpanan sekitar 75.000 meter kubik dan kapasitas cold chain sekitar 2.000 meter kubik. Perusahaan juga berkomitmen mematuhi standar Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dari BPOM RI, Sistem Jaminan Halal dari LPPOM MUI, serta standar internasional Good Storage and Distribution Practice (GSDP) dari WHO.
"AAM terus menjaga standar kualitas distribusi, terutama untuk produk cold chain yang sensitif terhadap suhu. Hal ini penting agar mutu produk tetap terjaga saat diterima pasien," jelas Krestijanto.
Baca juga: Trump Segera Kenakan Tarif 50 Persen untuk Impor Tembaga, 200 Persen untuk Produk Farmasi
Sebagai informasi, perusahaan induk MDLA sendiri telah beroperasi lebih dari 40 tahun di industri kesehatan, dengan layanan mencakup importasi, registrasi produk, penyimpanan, distribusi, hingga produksi alat kesehatan tertentu. Jangkauan Medela juga sudah melampaui Indonesia dan merambah pasar Kamboja.
Dengan ekspansi yang terus dilakukan dan kepercayaan dari berbagai prinsipal besar, Medela Potentia memperkuat posisinya sebagai pemain strategis dalam rantai pasok kesehatan nasional. Dalam kondisi pasca pandemi dan dinamika geopolitik global, keberadaan mitra lokal yang mampu menjamin kualitas distribusi menjadi salah satu faktor penting dalam ketahanan kesehatan nasional.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini