Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Mau Hapus Jenis Beras Premium dan Medium, Pengamat Wanti-wanti Hal Ini

Kompas.com - 27/07/2025, 12:10 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Pertanian Khudori menyayangkan sikap reaktif pemerintah yang berencana menghapus klasifikasi atau jenis beras premium dan medium.

Dia menjelaskan bahwa pada tahun 2015, pemerintah sudah mengatur mengenai SNI Beras.

Namun, sayangnya, di tahun 2017, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuat aturan baru yang membuat kualitas beras menurun.

“Persyaratan kualitas di SNI yang semula comply dengan aturan internasional (codex) akhirnya tidak lagi berkesesuaian. Anehnya, di SNI 2020, persyaratan kualitas beras justru mengadopsi Permendag dan Permentan yang persyaratan kualitasnya diturunkan,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/7/2025).

Baca juga: Harga Beras Harus Turun Sesuai Mutu, Pemerintah Siapkan Sanksi Tegas

Kemudian, di peraturan Bapanas No 2 tahun 2023, persyaratan kualitas juga diturunkan.

Sementara itu, banyak pelaku usaha tidak patuh pada SNI beras lantaran masih sukarela (voluntary), bukan wajib, bahkan tidak diberikan sanksi.

“Kalau diubah, enggak ada klasifikasi beras premium, medium, dan submedium, nanti masuk klasifikasi apa dia, apakah medium atau premium? Hemat saya, sudah saatnya pemerintah merancang ulang kebijakan perberasan, hulu hilir, agar kebijakan yang dibuat tidak reaktif seperti sekarang,” jelas Khudori.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk segera mengeluarkan persyaratan kualitas beras jika kebijakan penghapusan beras premium dan medium itu dilakukan.

“Tetap persyaratan kualitas harus ada, enggak mungkin beras dijual tanpa syarat,” tegas Khudori.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan akan menghapus jenis beras premium dan medium.

Dengan begitu, nantinya jenis beras yang ada di pasaran hanya akan terdiri dari beras biasa dan beras khusus.

Baca juga: Pemerintah Bakal Hapus Jenis Beras Premium dan Medium

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa alasan penghapusan ini dilakukan menyusul adanya kasus pengoplosan beras yang menggabungkan antara beras premium dan beras medium yang ditemukan oleh Menteri Pertanian.

Sehingga, diharapkan ke depannya tidak akan ditemukan lagi kasus pengoplosan beras. “Kadang-kadang ternyata membeli beras bisa saja dikasih berbeda berasnya dengan yang di kemasan. Nah, melihat pengalaman itu, maka beras nanti akan kita buat hanya satu jenis beras saja, yakni beras biasa dan beras khusus,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Ekbis
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau