Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Hijau Tak Cukup Patuh Regulasi, Harus Proaktif

Kompas.com - 30/07/2025, 22:24 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri di Kalimantan Barat didorong untuk tak sekadar patuh regulasi lingkungan, tapi juga aktif menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan ekosistem. Pesan ini mengemuka dalam sosialisasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang digelar PT Sucofindo (Persero) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Barat di Pontianak, 29 Juli 2025.

Kepala DLH Kalimantan Barat, Adi Yani, menegaskan bahwa PROPER bukan sekadar formalitas administratif, tetapi telah menjadi instrumen strategis untuk menilai keberlanjutan industri, khususnya di provinsi yang memiliki lebih dari 134 pabrik CPO dan ratusan izin tambang di wilayah seluas 14 juta hektar.

“Penilaian PROPER merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap ekosistem, khususnya sungai-sungai besar di Kalimantan Barat. Diperlukan upaya kolektif untuk memastikan sektor industri tidak berdampak negatif terhadap lingkungan,” kata Adi Yani di Pontianak, melalui keterangan pers, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: RI-Singapura Sepakat Bangun Industri Hijau, Panel Surya Diproduksi di Kepri

Ia menambahkan bahwa perusahaan tak cukup hanya mematuhi aturan, tapi juga perlu membangun sistem pengelolaan lingkungan berbasis data yang proaktif.

“Kita ingin melihat tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berdampak langsung ke masyarakat dan ekosistem. Ini bukan hanya soal peringkat hijau, ini soal bagaimana perusahaan bisa hadir sebagai bagian dari solusi,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Kepala PT Sucofindo (Persero) Cabang Pontianak, Ali Ridho, menyebut kegiatan ini sebagai ruang dialog terbuka untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan.

Baca juga: Ini Strategi Kemenperin untuk Mempercepat Implementasi Industri Hijau

Kegiatan diikuti lebih dari 120 peserta dari perusahaan peserta PROPER di Kalimantan Barat.

“Sucofindo tidak hanya menjadi lembaga verifikasi, tetapi juga pendamping teknis dan strategis menuju praktik bisnis yang berkelanjutan,” ujar Ali.

Ia menjelaskan bahwa pendampingan tersebut mencakup pelatihan, pengujian laboratorium, serta audit kepatuhan dan efisiensi. “Kami hadir sebagai mitra strategis bagi industri untuk menciptakan dampak lingkungan yang positif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Baca juga: Kemenperin Kampanyekan Pentingnya Industri Hijau ke Akademisi dan Mahasiswa

Halaman:


Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau