JAKARTA, KOMPAS.com – Ketidakpastian ekonomi global mendorong individu untuk mencari sumber penghasilan tambahan yang lebih stabil dan terdiversifikasi. Reksa dana menjadi salah satu instrumen yang dinilai mampu menghadirkan pendapatan pasif sekaligus menjaga daya beli dalam jangka panjang.
Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja, menyebut tantangan ekonomi seperti perang tarif dan ketegangan geopolitik membuat penghasilan utama seseorang rentan terganggu. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang memiliki lebih dari satu sumber penghasilan, dengan korelasi rendah dan dikelola secara stabil.
“Ketika penghasilan utama dari pekerjaan menjadi tidak pasti, kita perlu tameng dari sisi penghasilan tambahan. Kombinasi antara penghasilan aktif dan pendapatan pasif bisa menjadi solusi,” ujar Freddy dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (2/8/2025).
Baca juga: Reksa Dana Pendapatan Tetap Lebih Cuan Dibanding Saham Tahun Ini, Ini Sebabnya
Menurut Freddy, berbeda dengan bunga deposito yang berasal dari imbalan atas dana yang dipinjamkan ke bank, dividen reksa dana merupakan pembagian sebagian keuntungan investasi yang dilakukan oleh manajer investasi.
Sebagai contoh, Reksa Dana Manulife Obligasi Unggulan (MOU) Kelas A mencatatkan return sebesar 6,8 persen sepanjang Juni 2024 hingga Juni 2025.
Dari jumlah itu, 6,2 persen dibagikan sebagai dividen secara berkala kepada investor, sedangkan 0,6 persen tercatat sebagai pertumbuhan modal yang tercermin dari kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit, dari Rp 2.717,05 menjadi Rp 2.731,07.
Baca juga: 5 Hal Ini yang Bisa Dinikmati Investor Reksa Dana
Freddy menambahkan bahwa keuntungan dari reksa dana, baik yang dibagikan sebagai dividen maupun dicatat sebagai pertumbuhan modal, tidak dikenakan pajak.
Hal ini berbeda dengan bunga deposito yang dikenai pajak 20 persen. Dengan memperhitungkan potongan pajak tersebut, return reksa dana sebesar 6,8 persen setahun akan setara dengan bunga deposito 8,5 persen setahun.
“Bagi investor yang menginginkan arus pendapatan rutin, dividen reksa dana dapat diterima dalam bentuk tunai dan langsung dibelanjakan. Akan tetapi, bagi investor yang mengutamakan pertumbuhan modal, dividen reksa dana dapat diinvestasikan kembali agar modal dan keuntungan investasi terus menggulung,” tutup Freddy.
Fleksibilitas ini membuat reksa dana menjadi alternatif yang menarik bagi individu yang ingin membangun pondasi keuangan yang lebih kokoh, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga: Mengapa Reksa Dana Pasar Uang Jadi Pilihan Saat Pasar Menguat?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini