JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melaporkan pendapatan 127 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 208,1 miliar (asumsi kurs Rp 16.393 per dollar AS) pada kuartal II 2025, tumbuh dibandingkan 123 juta dollar AS pada periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan pendapatan RAJA didorong oleh naiknya volume penjualan gas, kontribusi dari operasional jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau, serta pendapatan tambahan yang diperoleh dari bisnis operation and maintenance (O&M) di Ubadari, Papua Barat.
Namun, demikian, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 4 persen, dari 16 juta dollar AS pada kuartal II tahun 2024 menjadi 15,3 juta dollar AS pada kuartal II tahun 2025.
Baca juga: Ditopang Penjualan Gas, Pendapatan Rukun Raharja Naik 37,9 Persen
Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (RAJA) turun sekitar 20 persen, dari 14,2 juta dollar AS menjadi 11,3 juta dollar AS.
Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh divestasi saham Perseroan pada anak usaha, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang telah melaksanakan IPO pada awal tahun 2025.
"Langkah divestasi ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat struktur keuangan dan mendukung ekspansi berkelanjutan, serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mendanai proyek-proyek masa depan," kata Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi dalam siaran pers, Selasa (5/8/2025).
Djauhar menjelaskan, meskipun terjadi penyesuaian terkait perubahan kepemilikan, divestasi ini memberikan peluang bagi RATU untuk berkembang lebih mandiri dan menciptakan landasan yang lebih kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang perseroan.
Baca juga: Rukun Raharja Divestasi 13 Persen Saham Anak Usaha lewat IPO
Menurut dia, pencapaian kinerja hingga kuartal II 2025 tetap sejalan dengan proyeksi yang telah ditetapkan.