KOMPAS.com-PT Pertamina Patra Niaga melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) memanfaatkan limbah organik dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai pakan alternatif ternak warga.
Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin Pertamina Patra Niaga Andreas Yanuar Arinawan mengatakan inisiatif ini menjadi bagian dari pengembangan ekonomi sirkular berbasis komunitas yang terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat.
Limbah organik dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini tidak lagi terbuang dan mencemari lingkungan.
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap Produksi Avtur Jelantah, Siap Diuji Terbang Agustus
Tiga SPPG yang terlibat ialah Mandai Bontoa 1, Mandai Bontoa 2, dan Biringkanaya Bakung 1 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Setiap hari, 100 hingga 150 kilogram limbah dapur dipilah, ditimbang, lalu diangkut oleh tim Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Baji Mangngai ke peternakan bebek Kelompok Laleng Kassie di Dusun Tamarunang, Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai.
Kelompok ini telah bermitra dengan Pertamina Patra Niaga sejak 2021 dan mendapatkan pendampingan berkelanjutan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Mereka menjadi contoh sukses pemanfaatan limbah organik untuk mendukung usaha peternakan secara berkelanjutan.
"Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung program makan siang bergizi gratis, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui inisiatif ini, kami menghadirkan solusi berkelanjutan yang tidak hanya mengurangi limbah organik, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasional kami," kata Andreas, seperti dilansir Antara.
Baca juga: Produksi Avtur untuk Musim Haji Dipastikan Aman
Sejak program berjalan, Kelompok Laleng Kassie mampu memproduksi ratusan butir telur bebek segar setiap minggu secara konsisten.
Mereka juga mengolah telur menjadi telur asin berkualitas tinggi yang bernilai jual lebih tinggi dan memiliki masa simpan lebih lama.
Ketua Kelompok Laleng Kassie Maryama mengatakan program ini sangat membantu.
"Program ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam mendukung keberlangsungan usaha peternakan yang kami kelola bersama masyarakat. Pemanfaatan limbah makanan dari program makan bergizi gratis ini benar-benar membantu kami menekan biaya operasional, terutama biaya pakan yang selama ini menjadi pengeluaran terbesar," ujar Maryama.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya