Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alokasi Anggaran Ketahanan Pangan 2026 Capai Rp 164,4 Triliun

Kompas.com - 15/08/2025, 18:00 WIB
Suparjo Ramalan ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menetapkan anggaran ketahanan pangan tahun anggaran 2026 sebesar Rp 164,4 triliun.

Dana ini dibagi ke dalam tiga fokus utama, yakni sisi produksi, konsumsi, dan distribusi-cadangan pangan.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan dari total anggaran, porsi terbesar yaitu Rp 114 triliun dialokasikan untuk mendukung sisi produksi.

Baca juga: Prabowo Siap Tindak Tegas Pelaku Kecurangan Pangan, Ingatkan Denda Rp 50 Miliar

Dana ini digunakan untuk berbagai program yang langsung menyasar petani dan nelayan, mulai dari subsidi pupuk sebanyak 9,62 juta ton senilai Rp 46,9 triliun, pencetakan lahan sawah baru Rp19,7 triliun, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), pembangunan 15 unit bendungan, hingga pengembangan irigasi seluas 104.000 hektare dengan anggaran Rp12 triliun.

“Anggaran ketahanan pangan yang tadi disebutkan Bapak Presiden Rp 164,4 triliun. Ini kalau kita bagi alokasinya berdasarkan sisi produksi termasuk petani, alusintan, pupuk, dan bendungan irigasi, ada Rp 114 triliun sendiri,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

“Ini untuk mendukung sisi produksi. Mulai dari subsidi pupuk 9,62 juta ton itu Rp 46,9 triliun, cetak sawah Rp 19,7 triliun, bantuan alsintan, bendungan 15 unit, dan irigasi Rp104.000 hektare itu Rp 12 triliun,” paparnya.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan Rp12,2 triliun untuk bantuan benih, pengembangan kampung nelayan, Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Desa yang terkait langsung dengan program ketahanan pangan.

Anggaran untuk sisi produksi ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas pertanian dan perikanan nasional, sehingga pasokan pangan dari dalam negeri semakin terjamin.

Baca juga: Prabowo Alokasikan Rp 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan di RAPBN 2026

Untuk sisi konsumsi, pemerintah menganggarkan Rp 5,8 triliun.

Dana ini digunakan untuk program bantuan kerawanan pangan, gerakan pangan murah, serta Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Sementara itu, sektor distribusi dan cadangan pangan memperoleh alokasi Rp 29,9 triliun.

Anggaran tersebut mencakup penguatan rantai distribusi, pembangunan sarana-prasarana di pelabuhan. Kemudian, dukungan bagi sektor perikanan, serta cadangan pangan nasional.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau