Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titiek Soeharto: Penyaluran Beras SPHP Kita Minta Cepat Selesai, Keluarkan Stok di Gudang

Kompas.com - 16/08/2025, 08:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto meminta penyaluran beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) cepat dituntaskan.

Hal itu disampaikannya merespons realisasi penyaluran beras SPHP yang masih minim.

Menurut Titiek, saat ini penyaluran beras SPHP sebenarnya terus berjalan tetapi menang perlu dipercepat.

Baca juga: Wamentan Targetkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP Tersalur hingga Akhir 2025

Beras subsidi SPHP dioplos jadi beras premium. Negara ditaksir merugi hingga Rp 10 triliun, sementara beban konsumen mencapai Rp 99 triliun. Beras subsidi SPHP dioplos jadi beras premium. Negara ditaksir merugi hingga Rp 10 triliun, sementara beban konsumen mencapai Rp 99 triliun.

"Sedang berjalan, SPHP. Saya kemarin, kita ke Sulawesi Selatan, teman-teman ada yang ke daerah lain (mengecek realisasi), ini berjalan," ujar Titiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

"SPHP-nya jalan terus. Kita minta supaya cepat selesai, cepat dihabisin," tegasnya.

Selain itu, Titiek menekankan agar stok beras SPHP lama yang ada di gudang segera dikeluarkan untuk disalurkan.

"Kita selalu kan menekankan, supaya jangan yang stok-stok lama tuh tetap masih ada di gudang, harus segera dikeluarkan gitu. Jadi ini berputar terus gitu," tambahnya.

Baca juga: Mentan Target Kopdes Merah Putih Salurkan Beras SPHP 10.000 Ton Per Hari

Bulog akui penyaluran beras SPHP masih rendah 

Diberitakan sebelumnya, Perum Bulog mengakui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) masih minim saat ini. Penyalurannya baru mencapai 16.742 ton dari target 1,3 juta ton di tahun ini.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, salah satu penyebab masih rendahnya penyaluran beras SPHP adalah terkendala penggunaan aplikasi bernama Klik SPHP.

Lantaran, para pedagang atau pengecer beras masih kesulitan menggunakan aplikasi tersebut karena tidak terbiasa memakai gawai.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau