JAKARTA, KOMPAS.com - Warren Buffett memiliki reputasi yang luar biasa sebagai investor. Ia pun merupakan salah satu orang terkaya di dunid dengan kekayaan mencapai 142,8 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 2.321 triliun (asumsi kurs Rp 16.256 per dollar AS).
Buffett pun menjadi panutan bagi banyak investor dan pebisnis di dunia.
Soal investasi emas, Buffett telah menegaskan pendiriannya selama bertahun-tahun. Menurut dia, investasi emas tidak cocok dengan strategi investasinya.
Baca juga: 4 Strategi Investasi Warren Buffett yang Patut Ditiru
Buffett menjunjung tinggi investasi berdasarkan nilai, yakni memilih saham yang diperdagangkan di bawah nilainya.
Namun demikian, ia membuat pasar terkejut pada kuartal II 2020, ketika Berkshire Hathaway berinvestasi sebesar 560 juta dollar AS atau setara sekitar 21 juta lembar saham di Barrick Gold.
Sejumlah pihak menyatakan bahwa Buffett telah berubah pikiran tentang emas. Namun, beberapa berpendapat bahwa bisa saja orang lain di Berkshire di balk keputusan tersebut, bukan Buffett sendiri.
Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa ada perbedaan antara berinvestasi di emas dan berinvestasi di perusahaan pertambangan emas.
Baca juga: Warren Buffett Diam-diam Ubah Portofolio, Saham Apple dan Bank of America Dipangkas
Sementara itu, ada pula yang menyebut bahwa saham Berkshire di Barrick relatif kecil dibandingkan dengan kepemilikan lainnya.
Pada akhirnya, posisi Buffett dan Berkshire di Barrick ternyata hanya bertahan sebentar. Berkshire Hathaway keluar hanya dua kuartal kemudian, waktu yang cukup lama untuk menuai keuntungan dari lonjakan harga emas yang signifikan akibat pandemi Covid-19.
Apapun alasannya, menarik untuk menilik kembali beberapa pendapat Buffett tentang emas. Meskipun ia tidak menghabiskan banyak waktu membahas emas, ia telah cukup banyak membicarakannya sehingga tidak ada keraguan tentang pendiriannya.