Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Naik di Awal Sesi, Nilai Tukar Rupiah Melemah

Kompas.com - 27/08/2025, 09:33 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini menguat dan bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/8/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.911,59 atau naik 5,83 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.905,75.

Sebanyak 258 saham melaju di zona hijau dan 143 saham di zona merah. Sedangkan 216 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 962,18 miliar dengan volume 1,34 miliar saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Trump terus mendesak untuk menggulingkan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook dengan alasan bahwa Lisa Cook memalsukan dokumen mengenai hipotek.

Padahal tujuan Trump sebenarnya adalah untuk memegang kendali lebih besar atas Bank Sentral Amerika.

Trump mengatakan bahwa dirinya memiliki alasan yang cukup untuk menyingkirkan Cook, karena dia telah membuat pernyataan palsu pada satu atau lebih pinjaman hipotek.

Baca juga: IHSG Hari Ini Diproyeksi Menguat Terbatas, Simak Rekomendasi Saham Rabu

Namun, Cook tidak tinggal diam. Pengacaranya sudah mengeluarkan pernyataan bahwa Cook akan balik menuntut dan melakukan apapun yang diperlukan untuk mencegah tindakan illegal Trump.

"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.800–8.000," kata dia dalam analisisnya, Rabu (27/8/2025).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG diperkirakan akan mempertahankan struktur bullish, dengan proyeksi menguji kembali resisten 8.025 selama tidak turun di bawah level 7.858.

Koreksi di bawah 7858 dapat mengindikasikan fase korektif, yang bisa membawa IHSG menuju area gap 7.800-7.835.

"Level support IHSG berada di 7.858, 7.739, 7.660, dan 7.559, sementara level resistennya di 7.981, 8.025, 8.102, dan 8.182. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral," ucap dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia hari ini dibuka bervariasi, dengan Strait Times turun 0,28 persen (11,68 poin) di level 4.232,02. Shanghai Composite turun 0,08 persen (2,00 poin) di level 3.865,37.

Sementara, Nikkei naik 0,03 persen (11,40 poin) ke level 42.405,80 dan Hang Seng naik 0,28 persen (70,43 poin) ke level 25.595,35.

Baca juga: Wall Street Menguat, Investor Abaikan Pemecatan Gubernur The Fed oleh Trump

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah berada pada level Rp 16.356 per dollar AS atau melemah 57,5 poin (0,035 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.298,5 per dollar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas.

Menurut dia, investor masih wait and see terkait dengan data-data ekonomi penting AS seperti produk domestik bruto (PDB) dan inflasi akhir pekan ini.

Sementara itu, kekisruhan antara Trump dengan bank sentral The Fed membuat investor cenderung hati-hati.

"Range pergerakan rupiah hari ini 16.200-16.350," ucap dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Ekbis
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Ekbis
Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu, Purbaya: Pesan Presiden adalah Balik Arah Ekonomi!
Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu, Purbaya: Pesan Presiden adalah Balik Arah Ekonomi!
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau