Sementara itu, PT Agro Dynamics Indonesia berfokus pada penjualan alat-alat pertanian dan
memperluas penetrasi pasar melalui saluran penjualan daring (online sales).
Strategi ini dilakukan untuk menangkap peluang di sektor agrikultur yang tengah bertumbuh, khususnya di luar Pulau Jawa.
Berdasarkan laporan keuangan semester I 2025, perseroan mencatatkan penjualan Rp 380,8 miliar dengan porsi 10 persen dihasilkan dari pendapatan anak usaha. Adapun laba bersih MARK tercatat sebesar Rp 131,3 miliar.
Baca juga: MARK Tebar Dividen Rp 266 Miliar atau Rp 70 Per Saham
Bulan lalu, MARK mengumumkan akan membayarkan dividen tunai pada 29 Agustus 2025. Pembagian dividen ini mencerminkan Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 58 persen dari laba bersih semester I 2025.
Dari sisi neraca, total aset perseroan per 30 Juni 2025 tercatat Rp 986,1 miliar, dengan ekuitas
Rp 877,6 miliar dan liabilitas Rp 108,5 miliar.
"Kondisi keuangan ini mencerminkan struktur permodalan yang sehat dan ruang yang cukup untuk ekspansi," terang Ridwan.
Dengan prospek permintaan yang kuat hingga akhir tahun, serta manajemen efisiensi yang
konsisten, imbuh Ridwan, MARK optimistis dapat mempertahankan kinerja positif sepanjang 2025.