JAKARTA, KOMPAS.com - Executive Vice President Divisi LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengungkapkan bahwa rencana pembangunan LRT fase II sampai Bogor masih akan terus digodok.
Dia bilang saat ini pihaknya masih membahas dengan beberapa pemangku kepentingan untuk studi kelayakannya atau feasibiity study (FS).
“Harapannya adalah akhir tahun ini dapat selesai (FS) sehingga dapat mulai kita tawarkan FS-nya (ke investor),” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Baca juga: LRT Jabodebek Layani 78.000 Pengguna pada HUT ke-80 Kemerdekaan RI
Purnomo bilang bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun skema operasionalnya juga. Pun dengan skema pendanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Kami sekarang exercise. Untuk mengarah KPBU kami siapkan FS, calon investor mengharapkan FS seperti apakah menguntungkan atau enggak dilihat dari ini,” katanya.
Sebagai informasi, proyek ini diperkirakan akan memakan dana sebesar Rp 12 triliun. Proyek ini juga diperkirakan akan dibangun sepanjang 25 kilometer.
Studi kelayakannya pun sudah mulai digarap sejak tahun 2023 yang lalu.
Baca juga: Semarang Bangun LRT, Mulai dari Simpang Lima ke Bandara dan Stasiun Tawang
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015, penyelenggaraan LRT terintegrasi akan terdiri dari enam lintas pelayanan, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Cibubur-Bogor, dan Palmerah-Grogol.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini