JAKARTA, KOMPAS.com – Kerusuhan yang terjadi saat unjuk rasa di Jakarta pada Jumat (29/8/2025) menimbulkan kerugian fasilitas umum hingga Rp 55 miliar. Kerusakan meliputi sarana transportasi publik, infrastruktur kota, hingga fasilitas pendukung lain.
“Kerusakan infrastruktur MRT sebesar Rp 3,3 miliar. Transjakarta kurang lebih Rp 41,6 miliar. Kemudian kerusakan CCTV dan infrastruktur lainnya Rp 5,5 miliar sehingga totalnya Rp 55 miliar,” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung usai rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balai Kota, Senin (1/9/2025).
Pramono merinci, sebanyak 22 halte Transjakarta terdampak ulah orang tak dikenal (OTK).
Dari jumlah itu, enam halte terbakar dan dijarah, sementara 16 lainnya rusak akibat vandalisme dan coretan. Selain itu, satu pintu tol juga ikut terdampak.
Baca juga: Fasilitas Dishub Solo Rusak Akibat Demo, Kerugian Capai Rp 4 Miliar
Sementara itu, pihak TransJakarta mencatat ada tujuh halte yang mengalami kerusakan parah akibat aksi pembakaran.
Ketujuh halte tersebut yakni Halte Bundaran Senayan, Halte Pemuda Pramuka, Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan, dan Halte Gerbang Pemuda.
Meski kerusakan cukup parah, perbaikan halte sudah mulai dilakukan sejak Sabtu (30/8/2025). Pemprov Jakarta menargetkan seluruh halte yang rusak, baik ringan maupun berat, bisa kembali beroperasi pada 8–9 September 2025.
Sebagai kompensasi, Pemprov Jakarta menggratiskan tarif MRT dan Transjakarta mulai Sabtu (30/8/2025) hingga 8 September mendatang.
“Mulai hari ini sampai dengan delapan hari ke depan, seluruh transportasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Jakarta biayanya nol rupiah. Jadi gratis, karena beberapa halte yang terbakar percuma tidak bisa dipakai untuk tap in dan tap out,” kata Pramono, dilansir dari siaran Kompas TV, Sabtu (30/8/2025).
Baca juga: Daftar 22 Halte Transjakarta Rusak Akibat Kerusuhan, Kerugian Ditaksir Rp 41,6 Miliar
Pramono menambahkan, halte-halte yang terbakar akan diaktifkan secara bertahap. “Untuk halte Transjakarta akan diaktifkan secara bertahap karena kemarin tidak bisa di-tap,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh moda transportasi di bawah BUMD Jakarta tetap beroperasi, sementara halte dan fasilitas umum yang terbakar harus segera diperbaiki. Salah satunya halte Slipi 1 yang sudah mulai dinormalkan kembali.
Per 1 September pukul 05.00 pagi, seluruh rute Trans Jabodetabek di 14 koridor sudah kembali berjalan normal. Meski sempat ada hambatan, layanan dipastikan stabil.
Selain itu, Pramono memastikan pasokan pangan di Jakarta aman hingga akhir Oktober 2025. Ia juga menginstruksikan pasukan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bekerja seperti biasa sejak Sabtu (30/8/2025).
Untuk kegiatan car free day (CFD) pada Minggu besok, Pemprov tetap mengizinkan dengan catatan tidak ada kejadian luar biasa hingga Sabtu malam.
Baca juga: Estimasi Kerugian Halte Transjakarta yang Rusak Parah
“Car free day besok kami tidak larang. Kalau tidak ada hal luar biasa, CFD tetap dibuka seperti biasa,” jelasnya.