LONDON, KOMPAS.com - Harga emas dunia naik hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Kenaikan harga emas dunia lantaran permintaan logam mulia tersebut tetap kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dikutip dari BBC, Selasa (2/9/2025), harga emas dunia di pasar spot mencapai 3.508,50 dollar AS per ons pada Selasa pagi, melanjutkan tren kenaikannya hampir sepertiga tahun ini.
Baca juga: Penyebab Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Emas dipandang sebagai aset yang lebih aman bagi investor selama ketidakpastian ekonomi.
Harga emas naik awal tahun ini setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif yang telah mengganggu perdagangan global.
Para analis mengatakan harga emas dunia juga terangkat oleh ekspektasi bahwa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan.
Ini menjadikan emas sebagai prospek yang semakin menarik bagi investor.
Baca juga: Saham ANTM Terbang Ditopang Harga Emas Dunia, Bagaimana Prospeknya?
Adrian Ash, direktur riset di BullionVault, mengatakan bahwa kenaikan harga emas dunia selama beberapa bulan terakhir benar-benar disebabkan oleh Trump dan apa yang telah ia lakukan terhadap geopolitik dan perdagangan global.
"Pemilu AS tahun lalu benar-benar memicu gejolak," ujar Ash.
Para analis juga menyebutkan kekhawatiran atas independensi bank The Fed sebagai faktor lain yang mendorong harga emas dunia
Trump telah berulang kali melancarkan serangan terhadap ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dan baru-baru ini berupaya memecat salah satu gubernurnya, Lisa Cook.
Baca juga: Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Harga Emas Dunia Tembus 3.500 Dollar AS
Derren Nathan, analis dari Hargreaves Lansdown mengatakan bahwa upaya Trump untuk melemahkan independensi The Fed mendorong minat baru terhadap aset safe haven termasuk emas.
Pada Senin (1/9/2025), Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memperingatkan bahwa jika Trump melemahkan independensi The Fed, maka akan menimbulkan bahaya yang sangat serius bagi perekonomian dunia.
Ia mengatakan jika The Fed terpaksa menanggapi kebijakan Trump, hal itu akan berdampak "sangat mengkhawatirkan" terhadap stabilitas ekonomi AS dan juga di seluruh dunia.
Ash menambahkan, ketika harga emas melonjak karena minat investor, biasanya hal tersebut diredam oleh perlambatan pembelian dari China dan India.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 2 September 2025: Galeri24, UBS, Antam Kompak Naik hingga Rp 32.000
Dua negara tersebut adalah pasar terbesar untuk perhiasan emas.
Namun kali ini, Ash mengatakan emas terus diminati di China dan India karena pembeli perhiasan beralih membeli produk emas investasi seperti emas batangan atau koin.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini