JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melayat ke rumah duka almarhum Affan Kurniawan di Kelurahan Dukuh Atas, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025).
Affan Kurniawan merupakan pengemudi ojek online yang meninggal usai dilindas mobil rantis Brimob dalam kerusuhan yang terjadi di Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Dalam kunjungannya, Gus Ipul menyampaikan belasungkawa sekaligus memberikan santunan kepada keluarga almarhum berupa sembako dan uang.
Baca juga: Kompol Cosmas Jalani Sidang Etik Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Kurniawan
“Nah, kami datang ke sini untuk menyatakan bela sukawa juga, takziah, sekaligus kami menyampaikan santunan sesuai dengan program yang ada di Kementerian Sosial,” ujar Gus Ipul.
Ia mengatakan, santunan diberikan melalui salah satu program Kemensos yang memang ditujukan bagi korban yang meninggal karena sebab-sebab tertentu, baik akibat bencana maupun kondisi lain.
“Nah, kami menyampaikan bela sukawa sekaligus memberikan santunan dan kami tadi sudah sampaikan langsung ke orang tua almarhum," kata dia.
"Kami mohon ini diterima untuk tidak dilihat jumlahnya, tapi sebagai bagian dari kebersamaan pemerintah dengan warga yang sedang mengalami musibah,” lanjut Gus Ipul.
Baca juga: Menunggu Proses Pidana Penabrak Affan Kurniawan
Mensos berharap santunan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Dia mengatakan, santunan itu sebagai bentuk solidaritas kepada sesama.
“Mudah-mudahan santunan ini bisa memperkuat kebersamaan, memperkuat solidaritas, dan sekaligus menjadi momen bagi kita semua untuk saling belajar, belajar kepada peristiwa ini, belajar kepada sesama sehingga ada yang bisa kita petik sebagai sesuatu modal ke depan,” tambah dia.
Selain memberikan santunan, Gus Ipul juga berdialog dengan orang tua almarhum mengenai peluang usaha mandiri yang selama ini menjadi mimpi dari almarhum.
Baca juga: Habis Etik, Terbitlah Pidana bagi Brimob Pelindas Affan Kurniawan
Ia menyebut, Kemensos memiliki program pemberdayaan yang bisa diakses keluarga korban.
“Nah, di dalam Kementerian Sosial ada program pemberdayaan yang mungkin nanti bisa kita diskusikan lebih lanjut," kata dia.
"Tadi disampaikan, beliau memang punya minat untuk ikut program pemberdayaan. Nah, ini nanti akan kita sinergikan, akan kita kolaborasikan, akan kita rintis dengan asesmen,” tegas dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini