Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dasco Sebut Anggota DPR Kadang Nombok Pakai Uang Pribadi Saat Reses

Kompas.com - 13/10/2025, 15:40 WIB
Syakirun Ni'am,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyebut, anggota dewan terkadang harus merogoh kantong pribadi untuk menutup kekurangan dana reses.

Dasco mengatakan, saat melakukan kunjungan daerah pemilihan (Dapil) pada masa reses, anggota DPR tidak jarang ditodong oleh pendukungnya untuk memperbaiki infrastruktur atau membeli perlengkapan tertentu.

“Nah, dalam kunjungan-kunjungan aspirasi kadang-kadang juga itu ditembak di lapangan, misalnya jalan desa atau kampung harus diperbaiki, misal perlu tenda untuk orang meninggal, gitu-gitu,” kata Dasco, saat dihubungi, Senin (13/10/2025).

“Lah, ini kadang-kadang anggota DPR ini, ya bisa juga nombok, gitu loh,” lanjut dia.

Baca juga: Dana Reses Naik dan Janji DPR Bikin Aplikasi untuk Transparansi

Menurut Dasco, anggota DPR yang nombok dana reses itu biasanya terjadi di Dapil dengan jumlah penduduk yang padat, seperti Jakarta.

Koleganya di Partai Gerindra, Habiburrokhman, misalnya.

Ia menjadi anggota DPR dari Dapil Jakarta Timur.

Ketika Habiburrokhman membuat kegiatan sosialisasi di beberapa titik wilayah pendukung, konstituennya di daerah yang berdekatan akan memintanya untuk menggelar program yang sama.

“Yang berdekatan dengan titik itu enggak dibikin, kadang-kadang konstituennya nagih, ‘kok kami enggak ada apa, apa sembako?’ misalnya gitu. Dia akhirnya ya nambahin, gitu loh,” tutur Dasco.

Oleh karena itu, kata Dasco, pengeluaran dana reses setiap anggota DPR berbeda-beda.

Baca juga: Formappi Pertanyakan Transparansi Hasil Reses Anggota DPR

Mereka juga dihadapkan pada situasi lapangan yang terkadang tidak diduga.

Kondisi ini membuat detail pengeluaran dana reses tidak bisa dilampirkan dalam aplikasi DPR RI yang akan memuat laporan kegiatan reses setiap anggota dewan.

Saat reses, beberapa anggota dewan turun ke daerah sembari membagikan sembako, menggelar pemeriksaan kesehatan gratis, dan membuka forum dialog.

“Nah, kemudian, kan kita enggak mungkin minta pertanggungjawaban konstituen, tanda tangan misalnya dia sudah terima ini, atau kemudian dapet ini, kan gitu,” tutur dia.

Baca juga: Formappi Sebut Kenaikan Dana Reses Anggota DPR Mengejutkan

Selain itu, anggota DPR juga mesti membayar tim dapil yang tidak digaji dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Mereka dibayar dengan nominal yang berbeda dalam kegiatan-kegiatan reses.

“Mereka yang koordinir di daerah dan harus juga dikasih uang saku, misalnya gitu loh,” kata Dasco.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kuota 30 Persen Perempuan di AKD, Ketua Komisi XIII: Kita Lebih Maju dari Amerika dan Uni Eropa
Kuota 30 Persen Perempuan di AKD, Ketua Komisi XIII: Kita Lebih Maju dari Amerika dan Uni Eropa
Nasional
Saat Partai Diuji, Mampukah Wujudkan 30 Persen Perempuan di Alat Kelengkapan DPR?
Saat Partai Diuji, Mampukah Wujudkan 30 Persen Perempuan di Alat Kelengkapan DPR?
Nasional
BGN Kembali Buka Pendaftaran SPPG untuk Program Makan Bergizi Gratis
BGN Kembali Buka Pendaftaran SPPG untuk Program Makan Bergizi Gratis
Nasional
Manuver Budi Arie Merapat ke Gerindra, Ada Peran Jokowi di Baliknya?
Manuver Budi Arie Merapat ke Gerindra, Ada Peran Jokowi di Baliknya?
Nasional
Ignasius Jonan Siap jika Diberi Jabatan oleh Prabowo: Kalau Saya Mampu...
Ignasius Jonan Siap jika Diberi Jabatan oleh Prabowo: Kalau Saya Mampu...
Nasional
Armand Maulana hingga Ariel Noah Adukan Keresahan Musisi ke Golkar, Dorong Transparansi Royalti
Armand Maulana hingga Ariel Noah Adukan Keresahan Musisi ke Golkar, Dorong Transparansi Royalti
Nasional
Pastikan Kualitas MBG, BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan di NTT
Pastikan Kualitas MBG, BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan di NTT
Nasional
Tantangan Nyata Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Jumlahnya Naik tetapi Belum Ideal
Tantangan Nyata Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Jumlahnya Naik tetapi Belum Ideal
Nasional
Bicara soal AI, Menko PMK: AI Itu seperti Pesawat, Risiko Kecelakaan Ada tapi...
Bicara soal AI, Menko PMK: AI Itu seperti Pesawat, Risiko Kecelakaan Ada tapi...
Nasional
Perjalanan Panjang Soeharto Menuju Gelar Pahlawan Nasional...
Perjalanan Panjang Soeharto Menuju Gelar Pahlawan Nasional...
Nasional
Eks KSAL soal Rencana Penambahan Koarmada Baru: Alutsistanya Disiapkan Dulu
Eks KSAL soal Rencana Penambahan Koarmada Baru: Alutsistanya Disiapkan Dulu
Nasional
Dalam Sidang, Eks Dirut PGN Bantah Terima Suap di Kasus Jual Beli Gas
Dalam Sidang, Eks Dirut PGN Bantah Terima Suap di Kasus Jual Beli Gas
Nasional
AHY Pastikan Pemerintah Hadir Selesaikan Polemik Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Pastikan Pemerintah Hadir Selesaikan Polemik Utang Kereta Cepat Whoosh
Nasional
Apa Pentingnya Keterwakilan Perempuan di Parlemen?
Apa Pentingnya Keterwakilan Perempuan di Parlemen?
Nasional
2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat
2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau