JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota mendorong batas performa kendaraan listrik dengan memperkenalkan bZ Time Attack Concept, mobil balap listrik penuh (BEV) pertama mereka yang dirancang khusus untuk menghadapi tantangan time attack dan hill climb.
Dikutip dari Pressroom.toyota.com, Minggu (2/11/2025), debut perdana mobil konsep ini akan berlangsung di SEMA Show 2025, ajang modifikasi dan inovasi otomotif terbesar di dunia.
Dibangun dari basis Toyota bZ AWD model year 2026, bZ Time Attack Concept menjadi bukti nyata bahwa teknologi elektrifikasi Toyota tak hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang performa ekstrem dan keandalan di lintasan.
Toyota merancang bZ Time Attack Concept untuk mengeksplorasi potensi performa BEV generasi terbaru.
Mobil ini mengusung aerodinamika kompetisi, suspensi berstandar motorsport, serta peningkatan tenaga listrik yang signifikan dibanding versi standar.
Sebagai basis, bZ AWD 2026 sudah mampu menghasilkan 338 hp dan berakselerasi 0–100 km/jam dalam 4,9 detik.
Namun, dalam versi konsep ini, Toyota menyalurkan tenaga lebih dari 300 kW (setara 400 hp) ke empat roda melalui motor listrik yang dikalibrasi ulang oleh tim riset dan pengembangan Toyota.
Toyota juga memastikan bahwa performa ekstrem ini tetap relevan dengan arah masa depan perusahaan.
Mulai tahun 2026, Toyota akan memperluas jajaran BEV global dengan model baru, termasuk bZ Woodland dan C-HR BEV, dengan jangkauan dan kemampuan pengisian daya yang lebih baik.
“Tahun ini di SEMA, kami ingin menjelajahi wilayah yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya,” kata Marty Schwerter, Lead Builder dan Director of Operations di Toyota Motorsports Technical Center.
“Ini adalah kesempatan untuk menjelajahi, belajar, dan menciptakan sesuatu yang menunjukkan betapa besar potensi yang ada dalam platform BEV Toyota,” ujar Schwerter.
Schwerter dan tim Toyota Motorsports Garage dikenal berpengalaman dalam proyek-proyek SEMA selama lebih dari dua dekade.
Namun, menurutnya, proyek kali ini menghadirkan tantangan baru, mulai dari menyeimbangkan performa baterai dan distribusi bobot, hingga merancang paket bodi lebar dan aerodinamis yang sesuai untuk motorsport berbasis listrik.
“Tujuannya bukan sekadar menciptakan mobil pameran, melainkan untuk melihat sejauh mana platform bZ baru dapat dioptimalkan dalam lingkungan balap mobil, dan itu berarti kami harus mengatasi dua tantangan terbesar bagi mobil balap listrik, kinerja baterai dan integrasi aerodinamis,” kata Schwerter.
Penerapan bodi lebar dan sistem aerodinamika penuh pada platform EV membawa tantangan baru.
Toyota menanggapi hal ini dengan pendekatan hybrid fabrication, menggabungkan laser scanning, pengembangan CAD, dan 3D printing berskala besar.
Fender dan panel bodi dimodelkan secara digital, dicetak penuh skala nyata, lalu dikerjakan ulang secara manual untuk memastikan kekuatan dan presisi.
Kunci dari proses ini adalah Toyota Add Lab di Georgetown, Kentucky, dipimpin oleh Greg Stewart dan Dallas Martin, yang memungkinkan pengembangan cepat lewat prototipe aditif berstandar tinggi.
Metode ini mempersingkat waktu pembuatan prototipe secara drastis dan memungkinkan iterasi cepat terhadap desain aerodinamika.
Hasilnya adalah mobil yang lebih rendah enam inci dari versi standar, dengan peningkatan lebar sumbu roda hingga enam inci, serta paket aero lengkap termasuk sayap belakang, splitter depan, diffuser, dan side skirt.
Selain tenaga listrik yang bertenaga, Toyota juga memperkuat sisi mekanikal.
Sistem suspensi TEIN coilover, rem Alcon dengan pad Hawk yang diadaptasi dari program balap Toyota 86 Cup dan Corolla TC, serta roll cage 4130 chromoly berstandar FIA memastikan kekakuan dan keamanan maksimal.
Kabin dilengkapi kursi balap OMP HTE-R dan sabuk pengaman OMP, sementara kaki-kakinya memakai pelek BBS Unlimited 19x11 inci dibalut ban Continental ExtremeContact Sport 02 ukuran 305/30ZR19, memberikan cengkeraman mekanis kuat untuk mendukung efek downforce besar.
Secara visual, bodinya tampil berani dengan warna tri-tone khusus: putih mutiara, hitam metalik, dan aksen merah.
Desain ini menggambarkan pertemuan antara teknologi manufaktur aditif dan keahlian race car craftsmanship klasik Toyota.
“Setiap proyek SEMA menantang tim teknik dan desain Toyota untuk melampaui pencapaian mereka dari tahun sebelumnya,” kata Mike Tripp, Wakil Presiden Grup Pemasaran Toyota.
“Dengan konsep bZ Time Attack, tantangannya lebih besar dari sebelumnya: mengubah kendaraan listrik Toyota menjadi kenyataan di dunia balap. Konsep bZ Time Attack bukan hanya konsep visual yang mencolok, tetapi juga pesaing serius dalam hal performa,” ujar Mike.
Toyota bZ alias bZ4X facelift juga sudah dipamerkan beberapa waktu lalu di Indonesia.
PT Toyota Astra Motor (TAM) sekaligus mengumumkan bahwa mobil listrik ini akan dirakit secara lokal.
https://otomotif.kompas.com/read/2025/11/03/094200515/toyota-bz-time-attack-concept--mobil-listrik-balap-di-sema-2025