JAKARTA, KOMPAS.com — Tak sedikit pengemudi matik pernah merasakan momen saat mobilnya terasa telat berpindah gigi atau ngempos dulu sebelum melaju.
Kondisi ini sering membuat bingung, karena kadang delay muncul tiba-tiba tanpa tanda awal yang jelas.
Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis transmisi matik Worner Matic, mengatakan, gejala seperti itu memang umum terjadi, tapi penyebabnya tidak bisa disamaratakan.
“Jadi umumnya masalahnya itu-itu saja, tapi pemicunya banyak,” kata Hermas yang ditemui KOMPAS.com di bengkelnya di Bintaro, Tangerang Selatan, belum lama ini.
“Satu gejala bisa punya lima sampai delapan kemungkinan penyebab. Cuma kan, ada juga bengkel yang paling gampang bikin teori. Misalnya, kalau ada gejala delay, langsung dibilang pasti karena satu hal itu,” ujarnya.
Hermas mengatakan, biasanya orang yang terlalu cepat menyimpulkan seperti itu pengetahuannya kurang. Padahal faktor yang bisa menyebabkan hal tersebut itu banyak sekali.
“Tapi karena keterbatasan pengetahuan, ya wajar kalau mereka hanya tahu dari satu sisi. Maka dari itu, saat memilih bengkel transmisi matik, yang paling penting adalah memastikan pengetahuan teknis dan kompetensi mekaniknya benar-benar baik,” ujarnya.
Sistem transmisi otomatis bekerja dengan mekanisme hidrolik dan elektronik yang kompleks. Karena itu, satu gejala seperti delay atau ngempos bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Berikut beberapa hal yang kerap jadi penyebabnya:
1. Tekanan oli transmisi rendah
Transmisi matik bergantung pada tekanan oli (ATF) untuk menggerakkan kopling dan valve body. Bila tekanan melemah karena oli kurang, pompa aus, atau filter tersumbat, respon perpindahan gigi jadi lambat.
2. Oli transmisi kotor atau sudah tua
Seiring waktu, oli transmisi bisa terkontaminasi serpihan logam atau endapan karbon. Saluran hidrolik pun jadi tidak presisi, menyebabkan perpindahan gigi tertunda.
3. Solenoid valve bermasalah
Solenoid berfungsi mengatur aliran oli di dalam transmisi. Jika solenoid macet, lemah, atau tersumbat, perpindahan gigi bisa tertunda bahkan gagal.
4. Kampas kopling di dalam transmisi mulai aus
Pada AT kkonvensional kampas kopling dan brake band bertugas mengunci gear planetary. Saat mulai aus, proses perpindahan gigi jadi lambat, membuat mobil terasa “ngeden” dulu sebelum jalan.
5. Torque converter lemah
Komponen ini menghubungkan mesin dan transmisi. Jika bagian seperti stator clutch atau lock-up clutch mulai lemah, tenaga mesin tidak tersalurkan sempurna.
6. Suhu oli transmisi terlalu tinggi
Saat suhu oli terlalu panas, sistem bisa menahan kinerja transmisi untuk melindungi komponen (fitur self-protection). Biasanya terasa seperti tenaga ditahan atau perpindahan gigi lambat.
7. Sensor dan sistem elektronik bermasalah
Transmisi modern dikontrol ECU yang membaca data dari sensor throttle, RPM, kecepatan roda, dan suhu oli. Bila salah satu sensor error, perpindahan gigi bisa tidak akurat atau tertunda.
8. Cara mengemudi yang salah
Kebiasaan seperti menahan posisi D sambil injak rem, menginjak gas terlalu lembut di tanjakan, atau langsung menginjak gas penuh dari diam bisa membuat sistem kebingungan membaca beban.
https://otomotif.kompas.com/read/2025/11/03/114200515/ini-penyebab-transmisi-matik-terasa-delay-atau-ngempos