JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak pengendara tak menyadari bahwa bahan bakar yang dikonsumsi kendaraan bisa saja terkontaminasi logam atau sedimen.
Bahan bakar kotor ini bisa menjadi ancaman serius bagi mesin kendaraan.
Prof. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga pakar bahan bakar dan pelumas, menjelaskan bahwa kandungan logam tertentu dalam bahan bakar bisa menimbulkan kerusakan fatal pada mesin.
Baca juga: Untungnya Ganti Ban Mobil dengan yang Baru
“Jika bahan bakar mengandung Fe (zat besi), liner akan cepat haus. Kalau mengandung Mn (mangan), busi akan cepat mati. Sementara jika ada Pb (timbal), emisi gas buang bisa membahayakan kesehatan,” kata Tri kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2025).
Zat besi (Fe) yang terbawa dalam bahan bakar dapat mempercepat keausan pada liner silinder, sehingga performa mesin menurun dan bisa berujung pada overhaul lebih cepat dari seharusnya.
Mangan (Mn), meski kadang digunakan sebagai aditif untuk meningkatkan oktan, jika kadarnya berlebih bisa menyebabkan endapan pada busi.
Akibatnya, busi cepat rusak dan pembakaran menjadi tidak optimal.
Baca juga: Spesifikasi Nucleus 6, Bodi Bus Listrik Terbaru Karoseri Laksana
Sementara itu, timbal (Pb) selain berdampak pada kerusakan mesin dalam jangka panjang, juga meningkatkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk selektif memilih bahan bakar dari sumber yang tepercaya agar terhindar dari risiko bahan bakar kotor yang tak kasat mata namun bisa "membunuh" mesin secara perlahan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini