JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah ketatnya persaingan mobil listrik di Tanah Air, setiap pabrikan berupaya menonjolkan keunggulannya.
Namun bagi pengguna, pengalaman sesungguhnya barulah terasa setelah mobil menempuh ribuan kilometer di berbagai kondisi jalan.
Hal itu dialami Prayudi Aji, warga Surabaya, yang sudah menempuh lebih dari 13.000 kilometer bersama GAC Aion Y Plus lansiran 2025 miliknya.
Baca juga: Mobil Nasional Sudah Diusulkan Masuk Proyek Strategis Nasional
Aion Y PlusMenariknya, keputusan membeli mobil listrik asal China ini diambil tanpa pernah melakukan test drive terlebih dahulu.
“Saya sempat test drive mobil listrik lain. Tapi waktu Aion datang ke Surabaya belum bisa dicoba, saya cuma lihat unit display di Sidoarjo. Tapi setelah riset dan dengar pengalaman teman di Jakarta, akhirnya saya yakin,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (21/10/2025).
Setelah hampir setahun pemakaian, ia berbagi kesan soal kelebihan dan kekurangan SUV listrik tersebut, mulai dari kabin, performa, hingga catatan selama penggunaan harian.
Sejak pertama melihat Aion Y Plus, Prayudi tertarik dengan tampilannya yang modern. Desain Daytime Running Light (DRL) LED berbentuk unik di bagian depan memberi kesan futuristik.
Baca juga: Dampak Solar Berkualitas Rendah pada Pelumas Mesin Mobil Diesel
Test drive Aion Y Plus di GJAW 2024Masuk ke kabin, kesan modern berlanjut. Desain interiornya sederhana namun elegan, dengan layar sentuh berukuran 14,6 inci yang menjadi pusat kendali hampir seluruh fitur mobil. Tidak ada tombol fisik di dasbor, kecuali tombol lampu hazard.
“Kabin terasa lega banget, terutama di baris kedua. Posisi duduknya nyaman, jok empuk, dan ruang kepala tinggi,” ucapnya.
Ia juga memuji sistem hiburan yang mudah diakses dan kualitas suara yang jernih.
“Layarnya responsif, tampilannya clean. Setelah terbiasa, malah terasa praktis karena semua kontrol di satu layar,” tambahnya.
Dalam kesehariannya, Prayudi kerap menggunakan mobil ini untuk bepergian di wilayah Jawa Timur. Ia membandingkan karakter suspensi Aion Y Plus dengan mobil lamanya, Honda CR-V.
“Kalau CR-V jelas lebih empuk. Aion ini lebih stiff, bantingannya terasa keras, tapi imbalannya mobil jadi sangat stabil,” ucapnya.
Baca juga: Motor Tua Minum BBM E10, Ini Bagian yang Perlu Diperhatikan
Interior GAC Aion Y PlusStabilitas itu terbukti saat ia mencoba kecepatan tinggi di jalan tol.
“Saya pernah bawa sampai 120 Km per jam ke atas. Mobil tetap tenang, enggak limbung. Belokan juga masih terasa presisi,” ujarnya.