Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding Fokuskan Pemberdayaan Purna-PMI dengan Skema KUR Bunga Rendah

Kompas.com - 10/01/2025, 08:34 WIB
Farida Farhan,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa pihaknya sedang memetakan upaya pemberdayaan untuk purna pekerja migran indonesia (PMI) melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah.

Karding menjelaskan, PMI adalah individu yang bekerja di luar negeri dengan mendapatkan upah, sementara yang telah kembali disebut sebagai purna-PMI. Tugas Kementerian P2MI antara lain mengurus PMI, mulai dari sebelum berangkat, selama bekerja, hingga setelah pulang, termasuk keluarganya.

"Nantinya, purna-PMI akan disentuh dengan program pemberdayaan, salah satunya kegiatan usaha. Kami akan berdiskusi dengan Dinas Ketenagakerjaan untuk memetakan usaha yang sesuai dengan purna PMI," kata Karding dalam kunjungan di Desa Ciparagejaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat (10/1/2025).

Baca juga: 26 Tenaga Kesehatan Jember Berangkat ke Arab Saudi Jadi PMI

Karding menambahkan bahwa purna-PMI akan dibantu dalam pengembangan usaha, termasuk cara menjual produk dengan baik, manajemen yang tepat, dan akses permodalan melalui skema KUR.

"Kami sudah sepakat dengan Kementerian Ekonomi dan UKM untuk menyiapkan skema KUR maksimum 100 juta dengan bunga 6 persen per tahun," ungkapnya.

Pihak Kementerian P2MI juga akan merancang program-program berkelanjutan untuk pemberdayaan purna PMI. Kepala desa diharapkan dapat mendata warga yang ingin berwirausaha. Semua calon pekerja migran harus melalui prosedur yang sah dan dilibatkan dalam pelatihan.

Baca juga: Kriteria UMKM yang Dihapus Kredit Macetnya, Penerima KUR Tidak Masuk

Karding mengungkapkan alasan dirinya ingin menginap di Ciparagejaya, yakni agar pejabat Kementerian P2MI lebih memahami kehidupan para PMI, mengingat desa tersebut merupakan salah satu kantong PMI di Karawang.

"KP2MI adalah Kementerian baru yang dibentuk oleh Presiden untuk mengurusi semua urusan terkait Pekerja Migran," jelasnya.

Anggota DPR Komisi IX, Obon Tabroni, menambahkan bahwa Karawang merupakan kawasan industri terbesar, namun banyak warganya yang kesulitan mencari pekerjaan.

"Pilihan menjadi PMI adalah pilihan terakhir bagi mereka, karena sulitnya lapangan pekerjaan. DPR dan Pemerintah akan berkolaborasi untuk pelindungan dan kesejahteraan PMI. Kami berharap program pemberdayaan PMI purna dapat terlaksana dengan baik," ujar Obon.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau