SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Kota Semarang berdampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM) di sejumlah sekolah.
Salah satunya SMPN 20 Semarang yang terletak di Jalan Kapas Utara Raya, Gebangsari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Sejak Kamis (6/2/2025) pagi, banjir sudah menggenangi sekitar 8 ruang di lantai satu SMPN 20 Semarang. Di antaranya, ruang kelas, ruang Kepala Sekolah, ruang Tata Usaha (TU), perpustakaan, hingga ruang Bimbingan Konseling (BK).
Baca juga: Banjir di Pantura Semarang-Demak Makin Parah, Kendaraan Banyak yang Mogok
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN 20 Semarang, Agus Supriyanto.
Dirinya menyebutkan, pada pukul 06.30 WIB, air sudah memasuki teras hingga ruang-ruang kelas.
Sehingga, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang dan memutuskan untuk melakukan KBM secara daring.
"Kalau anak-anak tetap di sekolah, nanti dengan kondisi kelas yang penuh air. Kita mengantisipasi anak agar tidak sakit, makanya kita ambil langkah untuk pembelajaran daring," ucap Agus saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Banjir Demak Meluas di 3 Kecamatan, 2.718 Rumah Tergenang, seperti Apa Kondisinya?
Baca juga: Napi Korupsi Lapas Semarang Kabur, Kepergok Saat Plesiran
Tidak hanya itu, imbuh Agus, banjir yang menggenangi Kota Semarang juga berdampak pada akses menuju sekolah, maupun sarana prasarana SMPN 20 Semarang.
Seperti lemari-lemari besi yang mulai berkarat, beberapa properti kayu yang rusak, meja guru dari multiplek yang mulai mengelupas, dan masih banyak lainnya.
"Properti dari kayu, triplek sudah mulai ambrol karena tidak kuat dengan ait. Rak-rak buku di perpustakaan bagian bawah juga tidak bisa dipakai. Sementara buku-buku diletakkan di atas," tutur dia.
Baca juga: Cerita Reza, Mengais Rejeki di Tengah Banjir Kendal, Angkut Motor dengan Gerobak
Kendati demikian, Agus sudah berupaya untuk memperbaiki kondisi sekolah agar sedikit terselamatkan dari banjir. Seperti melakukan peninggian lantai, meski belum maksimal.
"Ada beberapa yang sudah ditinggikan, tapi belum semuanya. Bisa dikatakan kita belum bisa sepenuhnya untuk meninggikan lokasi itu," tutur Agus.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kota Semarang, Aloysius Kristiyanto, mengatakan, banjir yang menggenangi Kota Lumpia memang berdampak pada KBM di SMPN 20 Semarang.
"Akses menuju sekolah banyak tergenang, itu yang membuat tidak nyaman. Jadi diputuskan untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," ucap dia.
Dengan demikian, dirinya mengimbau kepada seluruh kepala sekolah SMP di Semarang untuk selalu memantau kondisi sekolah agar tetap aman di tengah curah hujan tinggi yang melanda Kota Semarang.
"Kami harap kepsek bisa memantau kondisi lingkungan sekolah, mungkin ada saluran-saluran air, atau bagunan. Senantiasa memanatu kondisi, dan siap melakukan pengawasan lingkungan dan bangunan sekolah," pungkas Aloysius.
Baca juga: Banjir Semarang dan Langkah Agustina Wilujeng untuk Menanganinya...
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini