Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Isu Reshuffle Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri PU: Saya Ini "Batur", Pembantu

Kompas.com - 07/02/2025, 16:12 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Isu reshuffle Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto kembali mencuat.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menanggapi santai terkait isu reshuffle tersebut.

"Bagi saya, saya ini batur, pembantu. Kan pembantu itu kan tidak kontrak kerjanya," ungkap Dody saat ditemui di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2025).

Baca juga: Analisis dan Dampak Kebijakan Penghematan Anggaran Prabowo Subianto...


Baca juga: Tanggapan Jokowi soal Pemecatan Effendi Simbolon dari PDI-P

Maksimalkan "kebaturan" saya

Dody menjelaskan bahwa dirinya akan mengikuti semua aturan yang ditetapkan oleh atasan.

"Kemudian atasan saya bilang, 'Dod, saya sudah tidak suka', ya sudah selesai. Jadi tidak perlu, saya bilang kan performance, kan saya bekerja bagus. Tidak bisa begitu. Kan saya batur, kalau saya, tidak tahu kalau orang lain," paparnya.

Ketika ditanya mengenai perannya sebagai pembantu, Dody menegaskan bahwa dirinya akan memaksimalkan fungsinya.

"Kalau saya sebagai batur yang sudah. Maksimalkan kebaturan saya, batur Dody Anggodo difungsikan A ya sudah. Fungsi ini yang saya maksimalkan," kata dia.

Baca juga: Analisis Awal Polisi soal Munculnya Vandalisme Adili Jokowi, Dimungkinkan Digerakkan Kelompok Tertentu

 

"Beda kalau saya kemudian, pegawai, ada kontrak kerja. Ada performance appraisal, bisa gugat ke mana-mana yang batur ya batur," sambungnya.

Meskipun wacana reshuffle menjadi isu hangat, Dody mengatakan bahwa hal tersebut tidak terlalu berpengaruh baginya.

"Saya pribadi tidak terlalu berpengaruh. Kalau saya dari awal menetapkan seperti itu," tutupnya.

Baca juga: Tanggapan Jokowi soal Sertifikat HGB Pagar Laut Tangerang yang Disebutkan Terbit di Eranya

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau