ACEH UTARA, KOMPAS.com - Universitas Malikussaleh (Unimal) di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, menegaskan bahwa tidak akan ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru pada Tahun Akademik 2025/2026.
Hal ini disampaikan meskipun universitas tersebut terkena dampak dari efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Rektor Universitas Malikussaleh, Herman Fithra, memberikan penegasan tersebut dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa (25/2/2025).
Baca juga: Soal Wacana Pemberian Izin Tambang kepada Perguruan Tinggi, Rektor Unimal: Perlu Kajian Komprehensif
“Kita dukung kebijakan efisiensi, namun menaikkan UKT bukan termasuk salah satu solusi untuk mengatasi dampaknya,” ungkap Herman.
UKT merupakan biaya kuliah yang ditanggung mahasiswa di perguruan tinggi negeri berdasarkan kemampuan ekonomi masing-masing.
Baca juga: Unimal Aceh Resmi Luncurkan Pusat Kajian Ganja Pertama di Indonesia
Besaran UKT ditetapkan dengan cara mengurangi biaya kuliah tunggal dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah.
Selain memastikan tidak ada kenaikan UKT, Unimal juga berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan pemberian bantuan beasiswa kepada mahasiswa.
Beasiswa ini berasal dari program kemitraan, pemerintah, swasta, dan sumber lainnya.
“Saat ini tercatat sekitar 40 persen atau lebih dari 9.000 mahasiswa Universitas Malikussaleh adalah penerima beasiswa,” jelas Rektor.
Baca juga: Dosen Unimal Aceh Kembali Demo Tuntut Tukin dan Ancam Mogok Mengajar
Pada tahun 2024, semua mahasiswa baru Unimal yang mendaftar melalui jalur KIP Kuliah dinyatakan lulus sebagai penerima KIP Kuliah, dengan total penerima bantuan sebanyak 2.224 orang.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keinginan rakyat Aceh. Menjadikan kampus ini penyuluh dan pelopor. Seperti cita-cita Gus Dur saat menerima ulama-ulama Aceh yang meminta penegerian Unimal saat itu, bahwa penegerian Unimal untuk membangun kesetaraan pendidikan,” pungkas Rektor.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini