KOMPAS.com – Harga tiket pesawat yang melonjak tinggi jelang Lebaran 2025 membuat sejumlah warga Batam memilih rute alternatif untuk mudik.
Salah satu cara yang dilakukan adalah terbang ke Jakarta melalui Malaysia, yang ternyata bisa menghemat hingga Rp 3,5 juta untuk satu keluarga.
Bagas, warga Batam Center, mengatakan bahwa tiket pesawat langsung dari Batam ke Jakarta mencapai Rp 1,5 juta per orang.
Baca juga: Warga Batam Pilih Mudik Lewat Malaysia karena Tiket Pesawat Lebih Murah
Sementara, jika ia berangkat dari Malaysia, harga tiketnya hanya Rp 500.000 per orang.
Meski harus menambah biaya feri ke Malaysia sebesar Rp 300.000 dan transportasi darat dari Larkin ke KLIA berkisar Rp 100.000 per orang, total pengeluarannya tetap lebih rendah dibandingkan terbang langsung dari Batam.
Baca juga: Tiket Mudik Gratis Situbondo-Sumenep Diperjualbelikan, Harganya Lebih Tinggi dari Tiket Normal
Dengan total lima anggota keluarga, Bagas bisa menghemat biaya sekitar Rp 3,5 juta.
“Kalau ditotal bisa hemat Rp 3,5 juta. Biaya perjalanan melalui Malaysia ke Jakarta jauh lebih murah daripada berangkat melalui Hang Nadim,” jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (22/3/2025) sore.
Tidak hanya Bagas, warga Batam lainnya juga mulai mempertimbangkan rute ini.
Hal yang sama disampaikan Panca Nugraha, warga Tiban. Dia awalnya berencana terbang dari Batam ke Surabaya.
Namun, setelah melihat harga tiket yang mencapai Rp 4 juta per orang, ia lebih memilih opsi transit melalui KLIA Malaysia karena lebih murah.
Sementara itu, bagi pemudik yang menuju Sumatera, jalur laut dan darat masih menjadi pilihan.
Febri Andrean, warga Bengkong, memutuskan menggunakan kapal Roro dan kendaraan pribadi ke Sumatera Barat.
Ia menyebut metode ini lebih hemat sekitar Rp 500.000 per orang dibandingkan naik pesawat.
Dengan tingginya harga tiket domestik, semakin banyak warga Batam yang mencari rute alternatif untuk mudik, salah satunya melalui Malaysia yang terbukti lebih hemat.
“Mudik ini balik ke Sumatera Barat, mending jalur darat pakai Roro dibanding dengan pesawat. Beda sehari doang karena nanti pasti lama di laut,” tuturnya. (Kontributor Batam Partahi Fernando Wilbert Sirait|Editor: Ihsanuddin)
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini