MEDAN, KOMPAS.com - Pia (38), warga Kota Medan, tak pernah menyangka pacarnya, Zul Iqbal (38), adalah penyebab kematian anaknya, AYP (3).
Kini, Iqbal telah ditahan di Polrestabes Medan untuk menjalani proses hukum.
Pia mengungkapkan bahwa hubungannya dengan Iqbal telah terjalin sejak akhir Oktober 2024.
Ia masih mengingat dengan jelas saat Iqbal menjemput AYP dari rumahnya di Jalan Sekip pada Sabtu (22/3/2025).
"Saya titipkan anak ke rumahnya untuk main-main. Memang sering begitu. Nah, sampai tiga hari karena libur sekolah," kata Pia saat diwawancarai di Polrestabes Medan, Sabtu (29/3/2025).
"Kan dia (pelaku) anak aja. Jadi biar main-main anak saya dengan anaknya. Waktu itu anak saya dalam kondisi sehat. Mulus tanpa cacat," sambungnya.
Pada Minggu (30/3/2025), Pia mendapat kabar dari Iqbal bahwa anaknya demam.
Pia yang merasa khawatir berencana menjemput AYP, namun Iqbal menolak dengan alasan bahwa AYP sedang dirawat keluarganya.
"Kata pelaku, kasihan anak saya, jadi dirawat di rumahnya dulu," sebut Pia.
Kekhawatiran Pia semakin memuncak pada Senin malam. Hingga akhirnya, Pia mendatangi rumah Iqbal di Jalan Jeparis pada Selasa dini hari dan membawa anaknya pulang ke rumah.
Saat itu, Pia mendapati beberapa bagian tubuh anaknya memerah, terutama di bagian leher. Namun, Iqbal meyakinkannya bahwa AYP hanya mengalami alergi.
"Paginya anak saya mengeluh sakit perut. Kata pelaku karena perut anak saya gembung. Terus tiga gigi anak saya copot. Pas dikasih obat, anak saya muntah," ujar Pia.
Baca juga: Kasus Polisi Bunuh Bayi Kandung, Status Pelaku dan Ibu Korban Belum Menikah
Kondisi AYP semakin memburuk hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Royal Prima. Sayangnya, nyawa AYP tidak tertolong dan ia meninggal dunia pada sore harinya.
Pia semula mengira anaknya meninggal karena sakit. Apalagi, hasil rekam medis menunjukkan bahwa AYP mengalami penyumbatan usus. Namun, tiga hari kemudian, kecurigaan mulai muncul dari pihak keluarga.
"Pas dilihat-lihat lagi fotonya, tantenya curiga kalau anak saya dianiaya," ungkap Pia.
Berdasarkan rasa janggal tersebut, Pia melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Medan pada 27 Maret. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.