Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dusun di Pulau Seram Tolak Gerai Indomaret, Pembangunan Dihentikan

Kompas.com - 21/06/2025, 16:27 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com – Rencana pembangunan gerai Indomaret di Dusun Katapang, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, mendapat penolakan keras dari warga.

Akibat protes tersebut, pihak Indomaret memilih membatalkan pembangunan dan meninggalkan lokasi.

Aksi demo yang berlangsung pada Jumat (20/6/2025) itu diikuti oleh tokoh masyarakat, pelaku UMKM, dan pedagang lokal.

Mereka berorasi dan membawa spanduk penolakan di lokasi pembangunan gerai.

“Kami menolak kehadiran Indomaret di Dusun Katapang karena bisa mematikan usaha pemilik kios dan pedagang,” ujar Yusuf Sedubun, seorang pedagang lokal, Sabtu (21/6/2025).

Baca juga: Diduga Korupsi Dana Desa, Kades di Pulau Seram Dituntut 3 Tahun Bui

Menurut Yusuf, kehadiran gerai ritel modern seperti Indomaret hanya akan menguntungkan perusahaan besar dan mengancam keberlangsungan ekonomi warga lokal.

“Pasti pedagang kecil tidak bisa bersaing. Kehadiran Indomaret sudah pasti akan mematikan usaha pedagang kecil,” tambahnya.

Penolakan warga juga didasari oleh minimnya komunikasi dari pihak Indomaret kepada aparat desa setempat.

“Karena itu masyarakat di sini demo menolak kehadiran Indomaret dan kami minta menghentikan pembangunan gedung Indomaret,” tegas Kepala Dusun Katapang, Sulaiman Makeang.

Warga Dusun Katapang, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seems Bagian Barat, Maluku berunjuk rasa menolak kehadiran pembangunan gerai Indomaret di dusun tersebut, Jumat (20/6/2025)Kapolsek Huamual Warga Dusun Katapang, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seems Bagian Barat, Maluku berunjuk rasa menolak kehadiran pembangunan gerai Indomaret di dusun tersebut, Jumat (20/6/2025)

Indomaret Hentikan Pembangunan

Kapolsek Huamual, Ipda Salim Balami, membenarkan adanya aksi unjuk rasa di Dusun Katapang.

Pihaknya langsung turun ke lokasi dan melakukan mediasi antara warga dan pihak Indomaret.

“Hasilnya sudah disepakati pihak Indomaret bersedia berhenti membangun gerai dan langsung berkemas, mengangkut semua peralatan kerja, dan bersedia meninggalkan Dusun Katapang,” kata Salim kepada Kompas.com.

Baca juga: Siapa Pemilik Indomaret?

Salim menambahkan, sejak awal warga menolak berkomunikasi dengan pihak Indomaret karena merasa tidak pernah diberi informasi atau dimintai persetujuan atas rencana pembangunan gerai tersebut.

“Aksi demo dilakukan secara spontan karena masuknya pihak Indomaret ke Dusun Katapang untuk membangun gerai tidak diketahui oleh pemerintah dusun,” jelasnya.

Masalah Lahan

Selain kekhawatiran atas dampak ekonomi, warga juga menolak pembangunan gerai karena adanya persoalan kepemilikan lahan.

Lokasi yang digunakan merupakan tanah yang telah dijual sejak 1991 dari pemilik awal, Ahmad Bin Taher, kepada KUD Sinar Sepakat (alm. Kasmin Silehu).

“Dimana lokasi pembangunan gerai Indomaret telah dijual dari pemilik awal kepada pihak KUD pada tahun 1991,” ujar Salim.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau