Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rakyat Sendiri Disuruh Kerja di Luar Negeri, tapi WNA Malah Kerja di Sini"

Kompas.com - 30/06/2025, 16:40 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com – Pernyataan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, yang mendorong warga untuk bekerja ke luar negeri menuai kritik dari sejumlah warga.

Karding meminta warga untuk mencari kerja di luar negeri, sambil menyinggung angka pengangguran di Jawa Tengah yang mencapai hampir 1 juta orang. 

Namun sejumlah warga di Jawa Tengah menilai, merantau ke luar negeri bukan lah solusi untuk mendapat pekerjaan serta mengatasi tingginya angka pengangguran.

Ika Afriyani (19), warga Solo yang kini tengah berjuang mencari pekerjaan, mengaku tidak tertarik dengan dorongan pemerintah untuk bekerja di luar negeri.

Ia mempertimbangkan risiko keselamatan, jarak dengan keluarga, hingga biaya hidup tinggi di luar negeri.

"Takutnya kenapa-kenapa kan. Jadi entar malah merepotkan keluarga yang di Indonesia," kata Ika, Senin (30/6/2025).

"Soalnya kalau di luar negeri itu kan hidup sendiri. Apalagi kan itu di negara orang, takutnya malah berurusannya itu yang lebih besar," lanjutnya.

Baca juga: Menteri Karding Minta Warga Cari Kerja di Luar Negeri, Bantu Kurangi Pengangguran

Ika juga menilai persepsi gaji besar di luar negeri perlu dikaji kembali karena tidak semua orang memahami besarnya biaya hidup di negara tujuan.

"Gaji di sana besar tapi biaya hidupnya juga besar. Jadi harus pintar-pintar memanajemen keuangan," katanya.

Selain itu, biaya awal bekerja ke luar negeri juga menjadi pertimbangan berat bagi pencari kerja seperti dirinya.

"Modalnya besar. Jadi enggak semua orang sanggup buat bayar tanggungannya itu," imbuhnya.

Pemerintah Jangan Lepas Tangan

Olivia Marcha (20), pencari kerja lainnya, menilai pernyataan Karding itu kurang bijak karena justru terkesan melempar tanggung jawab ke negara lain.

"Mending dimaksimalkan dulu buat kerjaan di Indonesia. Kalau memang tidak bisa, baru individu yang memilih keluar negeri atau tidak," ujarnya.

Baca juga: Gaji 300 Ribu per Jam, Merianti Tinggalkan Bank Demi Petik Buah di Australia

Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menyiapkan SDM yang siap kerja, terutama melalui pelatihan dan pendidikan yang tepat sasaran.

"Banyak pengangguran karena skill belum diasah, sedangkan lowongan kerja juga menuntut pengalaman," jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau