AMBON, KOMPAS.com - Warga sejumlah desa pegunungan di Kecamatan Inamosul, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Selama puluhan tahun, mereka terisolasi karena jalan yang menghubungkan desa-desa di wilayah tersebut dengan kecamatan lain dan ibu kota kabupaten di Piru rusak parah.
Untuk mencapai kecamatan terdekat seperti Kairatu, yang berjarak 24 kilometer, warga pegunungan di Inamosul harus berjuang keras karena kondisi jalan yang sangat buruk.
Menurut Robi Arci Yawate, salah satu tokoh pemuda Desa Hunitetu, kerusakan akses jalan dari Desa Hunitetu menuju Kairatu telah berlangsung selama puluhan tahun.
"Kerusakan jalan dari Desa Hunitetu menuju Kairatu itu sangat parah sekali, kondisi ini sudah puluhan tahun lamanya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (8/7/2025).
Meskipun kerusakan jalan telah berlangsung lama, pemerintah belum juga memperbaiki satu-satunya akses yang menghubungkan desa-desa di wilayah pegunungan tersebut.
Akibatnya, warga terisolasi dan hampir tidak dapat terhubung dengan wilayah lain di kabupaten.
Karena kondisi jalan yang parah, tidak ada satu pun mobil angkutan umum yang berani mengangkut penumpang ke desa-desa di wilayah tersebut.
"Mobil penumpang hanya sampai di Dusun Sukowati saja, selebihnya tidak ada mobil penumpang yang sampai ke Hunitetu dan empat desa lainnya, itu karena jalan sangat rusak parah," ungkapnya.
Akibatnya, warga kesulitan membawa hasil panen mereka untuk dijual ke pasar di Kecamatan Kairatu.
Robi menyatakan bahwa masalah kerusakan akses jalan sudah berulang kali disuarakan kepada pemerintah daerah, namun belum ada langkah nyata untuk memperbaikinya.
"Kita juga sudah pernah menghadap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku, saat itu dijabat Bapak Mat Marasabessy. Beliau sudah menjanjikan perbaikan, tapi tidak pernah terealisasi," sebutnya.
Baca juga: Pohon Pisang Simbol Protes Warga, Jalan Rusak Bertahun-tahun Tak Diperbaiki...
Karena tidak ada perbaikan dari pemerintah, warga terpaksa memperbaiki jalan yang rusak secara mandiri dengan menambal lubang dan kubangan lumpur.
"Tadi kami sendiri memperbaiki jalan rusak di Dusun Sukowati, kami harus perbaiki sendiri karena pemerintah tak punya niat untuk memperbaikinya," ujarnya.
Perbaikan jalan yang dilakukan warga melibatkan puluhan orang, yang bahu-membahu memperbaiki kerusakan agar bisa dilewati kendaraan.