Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menteri Abdul Karding Dibesarkan di Kampung: Sejak Kecil Biasa Mencangkul

Kompas.com - 17/07/2025, 16:19 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Menteri Pelindungan Pekerjaan Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menceritakan masa kecilnya saat menanam pohon di Mapolda Riau, Pekanbaru, Kamis (17/7/2025).

Dalam kegiatan tersebut, Abdul Karding menanam bibit pohon gaharu. Ia mengambil cangkul yang telah disediakan dan mulai menimbun lubang tanaman.

"Saya sudah biasa mencangkul. Saya ini orang kampung, sejak kecil sudah mencangkul. Menanam sudah kebiasaan dari kecil," ungkap Abdul Karding. 

Baca juga: Tewas Tak Wajar di Menteng, Diplomat ADP Sempat Jadi Saksi Sidang TPPO

Perlawanan terhadap TPPO

Lebih lanjut, Abdul menegaskan, aksi penanaman pohon ini bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi bentuk perlawanan terhadap tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Ia menekankan pentingnya aksi ini dalam menciptakan kesadaran akan isu tersebut.

"Pohon gaharu yang kita tanam ini, sebagai simbol harapan, ketahanan, dan berkelanjutan. Sama seperti kita konsisten melawan TPPO," kata Abdul.

Baca juga: Sekap dan Jual 5 Wanita Muda, 5 Tersangka TPPO Ditangkap di Tangerang

Setelah penanaman pohon, Menteri P2MI bersama Polda Riau, pemerintah provinsi, sejumlah kabupaten dan kota, serta Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, melanjutkan kegiatan dengan melakukan deklarasi anti TPPO.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya perdagangan manusia dan upaya perlindungan terhadap pekerja migran.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau