AMBON, KOMPAS.com - Warga Dusun Warau, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria tanpa identitas.
Mayat tersebut ditemukan mengapung di perairan laut dusun tersebut pada Selasa (22/7/2025) pagi.
Jasad pria tersebut ditemukan dalam kondisi setengah bugil oleh seorang warga bernama La Wilan (19) saat hendak pergi ke tanjung pada pukul 08.00 WIT.
Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Kali Pesanggrahan
"Awalnya saksi hendak buang hajat di ujung tanjung Dusun Warau. Saksi lalu melihat sosok mayat yang mengapung, di mana awalnya saksi mengira bangkai hewan, namun setelah dicek ternyata sesosok mayat pria," kata Kapolsek Huamual, Ipda Salim Balami, kepada Kompas.com.
Penemuan jasad tersebut langsung dilaporkan kepada imam masjid setempat dan selanjutnya diteruskan kepada aparat Polsek Huamual.
Menurut Salim, setelah menerima laporan, personel Polsek bersama Babinsa Desa Iha dan warga setempat segera mendatangi lokasi untuk mengevakuasi jasad pria tersebut.
"Setelah dievakuasi ke bibir pantai, petugas kemudian mengidentifikasi ciri-ciri mayat yang ditemukan dan berkoordinasi dengan Puskesmas Desa Luhu," ujarnya.
Setelah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas, keluarga korban yang mengetahui kejadian itu datang ke lokasi dan memastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah anggota keluarga mereka.
Dari pengakuan keluarga, pria yang ditemukan tewas mengapung tersebut diketahui bernama Ridwan Warang (52), warga Dusun Kambelu, Desa Luhu.
Baca juga: Mayat Mengambang Diduga Pemancing asal Pasuruan yang Hilang akibat Perahu Dihantam Ombak
"Dari pengakuan keluarga, korban meninggalkan rumah sekitar empat hari yang lalu. Biasanya korban sering ke Desa Luhu untuk mengunjungi pihak keluarga," ungkap Salim.
Keterangan lebih lanjut menyebutkan bahwa korban memiliki keterbatasan dalam melihat dan berkomunikasi.
"Hasil pemeriksaan medis oleh petugas Puskesmas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," tambahnya.
Saat ini, jasad korban telah diambil oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini