Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsoed Diminta Ungkap Identitas Guru Besar Terduga Pelaku Kekerasan Seksual

Kompas.com - 25/07/2025, 18:33 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com – Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) didesak untuk membuka identitas guru besar yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap seorang mahasiswi.

Desakan tersebut disampaikan dalam aksi yang digelar kelompok Bhinneka Ceria bersama mahasiswa dan aktivis isu gender di depan kampus Unsoed, Purwokerto, Jumat (25/7/2025) sore.

Dalam aksi tersebut, peserta menutup mulut dengan lakban dan membawa poster bertuliskan "Stop Kekerasan Seksual" dan "Merdeka Itu Bebas dari Kekerasan Seksual".

Koordinator aksi, Dandha Rismanda, menyebut kasus ini menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap korban di lingkungan kampus.

“Kasus dugaan kekerasan seksual yang kembali terjadi di Unsoed menunjukkan lemahnya sistem perlindungan terhadap korban kekerasan seksual di institusi pendidikan tinggi,” ujarnya dalam pernyataan sikap.

Baca juga: Dugaan Kekerasan Seksual oleh Guru Besar Guncang Unsoed, Mahasiswa Gelar Aksi

Selain membuka identitas pelaku, massa aksi juga menuntut agar Unsoed melakukan investigasi independen dan menjatuhkan sanksi tegas, termasuk mengeluarkan terduga pelaku dari kampus.

Dukungan terhadap korban juga datang dari Ikatan Alumni Ilmu Politik (Ikapol) Unsoed. Ketua Ikapol, Nissa Rengganis, menegaskan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan seksual dan mendorong penanganan yang profesional.

“Kami berharap peristiwa ini dapat ditangani dengan sebaik-baiknya, serta menjadi pembelajaran untuk memperkuat sistem perlindungan bagi mahasiswa dan menciptakan ruang akademik yang aman, inklusif, dan berkeadilan,” kata Nissa.

Ditangani Satgas PPKS Unsoed

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah terungkapnya dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang guru besar terhadap mahasiswi.

Kasus ini saat ini ditangani oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsoed.

Namun, lambannya penanganan dan minimnya transparansi menjadi sorotan publik dan pemicu gelombang aksi.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau