NUNUKAN, KOMPAS.com – Sebuah surat yang ditulis tangan oleh Evfeazia Delama Maco, siswi kelas VI SDN 007 Nunukan, Kalimantan Utara, membuat banyak orang terharu.
Surat yang penuh luapan emosi itu dibacakan dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 dan menyentuh siapa pun yang mendengarnya.
Melalui tulisan sederhana namun jujur dan menyentuh, Dela—sapaan akrabnya—menceritakan perjalanan hidup yang penuh liku: mulai dari perjuangannya bersekolah di tengah keterbatasan, kehilangan ibunda tercinta, hingga mimpi besarnya menjadi seorang dokter.
“Aku bercita-cita menjadi dokter. Tapi apakah anak seperti aku bisa jadi dokter?” tulis Dela dalam suratnya.
Baca juga: Randy, Marinir dari Perbatasan RI yang Tampil di Bastille Day Menginspirasi Anak Muda Nunukan
Surat Dela merupakan satu dari sekian banyak surat yang ditujukan kepada Bupati Nunukan, Irwan Sabri, dalam rangkaian acara HAN 2025.
Surat tersebut kemudian diunggah oleh Pemerintah Daerah Nunukan melalui media sosial resmi dan langsung menuai simpati publik.
Dela mengawali suratnya dengan memperkenalkan diri. Ia lahir pada 3 Mei 2013 di Nunukan dan sempat pindah sekolah karena mengikuti pekerjaan ayahnya di Mansalong.
Di sana, ia harus berjalan kaki jauh setiap hari untuk sekolah karena keluarga tidak memiliki kendaraan.
“Pernah bapakku pinjam sepeda, tapi bocor. Aku dan bapakku berjalan sambil mendorong sepeda itu,” kenangnya.
Setelah pindah ke perkampungan Dayak yang lebih dekat ke sekolah, kebahagiaan Dela tak berlangsung lama. Ibunya meninggal dunia saat Dela duduk di kelas V.
Baca juga: Puskesmas di Berau Ditinggal 3 Dokter, Pasien Gawat Darurat Harus ke RS yang Jarak Tempuhnya Dua Jam
Sejak itu, hidupnya berubah. Ia pindah sekolah ke SDN 007 Nunukan dan tinggal bersama tantenya karena sang ayah harus bekerja di luar kota.
Meski begitu, Dela tetap menyimpan harapan besar untuk menjadi dokter. Keinginannya muncul dari rasa kehilangan dan kenangan akan ibunya yang menderita gondok dan sering sakit kepala.
“Betul-betul, Pak... aku ingin jadi dokter karena ingin menolong orang yang sakit dan tidak punya biaya berobat. Dan pasti Mamaku bangga melihatku,” tulisnya.
Surat Dela membuat istri Bupati Nunukan yang juga Bunda Literasi Kabupaten Nunukan, Ny. Annisa Mutia Sabri, tak kuasa menahan tangis.
Ia naik ke atas panggung dan memeluk Dela sebagai bentuk dukungan dan empati.
“Kami bangga atas ketulusan hati anak-anak yang luar biasa. Kami berharap Pemerintah Daerah Nunukan dapat terus hadir untuk mendukung anak-anak seperti Dela dalam meraih cita-citanya,” ujar Annisa.
Kegiatan menulis surat untuk Bupati Nunukan merupakan inisiatif dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Program ini mengajak siswa dari tingkat SD hingga SMA di Kabupaten Nunukan menulis surat untuk dibacakan dalam peringatan HAN 2025.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini