Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Suli Blokade Jalan hingga Lumpuh, Gubernur Maluku Buka Suara

Kompas.com - 04/08/2025, 18:15 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa buka suara soal aksi blokade jalan yang dilakukan warga di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (4/8/2025).

Aksi blokade jalan yang sempat melumpuhkan akses transportasi antara Kecamatan Salahutu menuju Kota Ambon dan sebaliknya itu kini memang telah kembali dibuka.

Aksi itu dilakukan warga sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Provinsi Maluku yang dinilai abai merespons keluhan warga mengenai masalah banjir dan abrasi yang kerap terjadi di desa tersebut.

Baca juga: Pemprov Maluku Diam soal Banjir dan Abrasi, Warga Suli Gelar Aksi Blokade Jalan

“Saya baru tiba di Ambon dari tugas luar daerah jadi belum terlalu tahu persoalannya ini apa, tapi intinya adalah masyarakat tidak boleh merugikan siapa pun,” kata Hendrik kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin.

Warga Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah menggelar aksi blokade jalan di desa tersebut, Senin (4/8/2025). Aksi tersebut menyebabkan akses transportasi dari kecamatan Salahutu menuju Kota Ambon lumph dan terjadi kemacetan parahKOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Warga Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah menggelar aksi blokade jalan di desa tersebut, Senin (4/8/2025). Aksi tersebut menyebabkan akses transportasi dari kecamatan Salahutu menuju Kota Ambon lumph dan terjadi kemacetan parah

Hendrik mengungkapkan, masyarakat berhak memperjuangkan aspirasi mereka kepada Pemerintah Provinsi Maluku, namun hal itu harus dilakukan dengan cara yang baik dan tidak harus mengganggu kepentingan masyarakat lainnya.

“Memperjuangkan kepentingan masyarakat tidak harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya."

"Jadi kalau ada permohonan kepada pemerintah ya harus dikomunikasikan dengan cara yang baik tidak harus mengganggu kepentingan publik dengan cara memalang jalan dan sebagaimnya,” ungkap dia.

“Kami bisa memahami masyarakat yang protes tapi jangan sampai menganggu kepentingan publik,” tambah dia.

Warga Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah menggelar aksi blokade jalan di desa tersebut, Senin (4/8/2025). Aksi tersebut menyebabkan akses transportasi dari kecamatan Salahutu menuju Kota Ambon lumph dan terjadi kemacetan parahKOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Warga Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah menggelar aksi blokade jalan di desa tersebut, Senin (4/8/2025). Aksi tersebut menyebabkan akses transportasi dari kecamatan Salahutu menuju Kota Ambon lumph dan terjadi kemacetan parah

Hendrik juga mengimbau kepada masyarakat di Maluku agar tidak menggunakan cara-cara yang dapat menganggu ketertiban umum saat menyampaikan aspirasinya.

Dia menilai, cara semacam itu hanya akan mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.

“Saya juga mengimbau kepada warga di Maluku agar jangan menggunakan cara-cara memperjuangkan kepentingan dengan mengorbankan kepentingan orang lain itu cara-cara yang tidak baik,” ungkap dia.

Terkait dengan keluhan warga Desa Suli soal masalah banjir dan abrasi di desa mereka yang selalu disuarakan kepada Pemprov Maluku, Hendrik memastikan akan mengomunikasikannya dengan dinas terkait agar segera direalisasi.

“Saya akan koordinasi dengan dinas terkait untuk merespons permintaan warga Suli seperti apa,” kata dia singkat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau