NUNUKAN, KOMPAS.com – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nunukan, Kalimantan Utara, melaporkan telah melakukan evakuasi terhadap 125 ekor ular yang masuk ke perkampungan dan rumah warga sepanjang periode Januari hingga Juli 2025.
Kasi Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nunukan, Aristra Pratama Sanmigo, menyatakan bahwa jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat.
Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang sulit diprediksi.
Baca juga: Ular King Kobra 3 Meter Masuk Rumah di Sukabumi, Cari Mangsa di Kolam Ikan
"Faktor utama ular muncul di permukiman warga dan masuk ke rumah bukan karena habitat yang terganggu, tetapi lebih kepada perubahan cuaca dan kondisi geografis," ujar Aristra saat dihubungi pada Rabu (6/8/2025).
Dalam beberapa bulan terakhir, kombinasi musim penghujan dan cuaca panas yang ekstrem telah mendorong hewan berdarah dingin tersebut keluar dari sarangnya untuk mencari tempat yang lebih nyaman.
Baca juga: Ular Kobra Muncul di Permukiman Padat, Warga Panik dan Berlarian
Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan mencatat telah menerima 262 laporan mengenai keberadaan ular, di mana 125 di antaranya berhasil dievakuasi.
Jenis ular yang dievakuasi bervariasi, termasuk ular sanca, ular belang, dan yang paling banyak adalah ular kobra, baik kobra jawa maupun king kobra.
Jumlah evakuasi ular ini berpotensi meningkat dan dapat melampaui catatan evakuasi tahun 2024, yang mencatat 320 laporan dan 190 ekor ular yang berhasil dievakuasi.
Baca juga: Dua Ekor Ular Kobra Mati Terpanggang Akibat Karhutla di Kampar, Riau
"Masyarakat semakin menyadari pentingnya evakuasi hewan liar yang membahayakan dan semakin paham cara melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Dinas Pemadam Kebakaran," tambah Aristra.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat musim penghujan yang berlangsung di Nunukan masih memiliki potensi tinggi terhadap kerawanan gangguan ular.
"Kendati laporan evakuasi hewan meningkat, Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan tetap mengintensifkan upaya pencegahan kebakaran dan edukasi masyarakat tentang keselamatan, termasuk kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman kebakaran," tutupnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini