Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Lebam di Wajah Pria Down Syndrome yang Meninggal di Samarinda Terungkap

Kompas.com - 06/08/2025, 18:48 WIB
Pandawa Borniat,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Polisi memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kasus meninggalnya Herman (39), seorang pria penyandang down syndrome yang ditemukan dalam kondisi lebam di Samarinda Seberang, Senin (4/8/2025) lalu.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar menjelaskan, dari hasil autopsi diketahui bahwa Herman meninggal dunia akibat penyakit maag akut yang dideritanya.

Baca juga: Misteri Kematian Pria Down Syndrome dalam Keadaan Lebam di Samarinda

“Awalnya memang ditemukan bekas lebam di mata kiri korban. Tapi setelah dilakukan autopsi, dapat dipastikan penyebab kematiannya adalah sakit lambung akut, bukan karena kekerasan,” ujar Hendri saat dikonfirmasi, Rabu (6/8/2025).

Ia mengatakan, keluarga sempat menolak autopsi. Namun setelah diberikan pemahaman oleh pihak kepolisian, keluarga akhirnya bersedia.

Menurut Hendri, Herman memang memiliki kebutuhan khusus dan memerlukan pengawasan ekstra. Sebelum meninggal, ia sempat mengeluhkan sakit di bagian perut.

Adapun lebam yang terlihat di wajah korban, disebutkan polisi merupakan akibat konflik ringan dengan saudaranya yang telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga: Ketulusan Dua Anak Down Syndrome dalam Goresan Warna di Surabaya

Sebelumnya, Herman ditemukan meninggal dalam posisi terbaring di rumah kakaknya di Jalan Rukun, Gang Mulya, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir.

Kondisinya sempat memburuk sejak dua hari sebelum kejadian. Ia demam tinggi, tidak bisa makan dan minum, lalu dipindahkan ke rumah kakak tertuanya untuk dirawat. Namun pada pagi harinya, ia ditemukan sudah tidak bernyawa.

Jasad Herman kemudian dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk dilakukan visum dan autopsi.

“Kami pastikan tidak ada unsur pidana dalam kasus ini. Semua hasilnya sudah jelas berdasarkan autopsi forensik,” pungkas Hendri.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Regional
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Regional
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Regional
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau