KARANGANYAR, KOMPAS.com – Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar, Jawa Tengah, diramaikan belasan karangan bunga dan aksi unjuk rasa, Kamis (7/8/2025).
Aksi ini berlangsung jelang pemeriksaan mantan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, terkait perkara dugaan korupsi pembangunan Masjid Agung Madaniyah.
Juliyatmono dijadwalkan diperiksa sebagai saksi setelah sebelumnya tidak menghadiri pemanggilan pertama.
Pemeriksaan kali ini merupakan pemanggilan kedua oleh Kejari.
Tak hanya kiriman karangan bunga yang menghiasi halaman kantor kejaksaan, sejumlah warga juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor.
Mereka menuntut penegakan hukum secara tuntas atas kasus-kasus korupsi di Karanganyar tanpa pandang bulu.
“Siapa yang di situ terlibat harus diusut dengan tuntas. Termasuk juga mantan bupati. Kalau dia terlibat harus disikat,” tegas Muhammad Riyadi dari Forum Gerakan Rakyat Karanganyar.
Baca juga: Pembangunan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar Dikorupsi, Pelaksana Proyek Jadi Tersangka
Dalam perkara dugaan korupsi proyek pembangunan Masjid Agung Madaniyah, Kejari Karanganyar telah menetapkan lima tersangka.
Empat tersangka berasal dari kalangan kontraktor:
Baca juga: Kasus Korupsi Masjid Agung Madaniyah Karanganyar, Kejari Tetapkan Satu Tersangka Baru
Sementara satu tersangka lain adalah pejabat pemerintah: Sunarto, yang saat proyek berlangsung menjabat sebagai Kabag Pengadaan Barang dan Jasa (2020).
Sunarto kini menjabat Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes). Ia diduga berperan dalam pengkondisian lelang proyek masjid.
Kasi Intelijen Kejari Karanganyar, Bonard David Yuniarto, mengaku bersyukur atas aksi dukungan masyarakat dan kiriman karangan bunga ke kantornya.
Aksi ini dinilai sebagai bentuk kepercayaan terhadap proses hukum yang sedang dijalankan oleh Kejari.
“Sangat bersyukur bahwa yang kami lakukan diapresiasi warga Karanganyar, sehingga kami bisa lebih semangat dalam penegakan hukum di Karanganyar,” ujar
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini